| 19 Views

Al Quds Dikooptasi, Umat Islam Tidak Boleh Diam

Oleh  :  Ummu Alvin
Aktivis Muslimah

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, ternyata tidak menjamin keamanan bagi warga Palestina, terbukti lebih dari 100 orang warga Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel di Gaza sejak penandatanganan kesepakatan pada tanggal 19 Januari 2025, selain itu Israel masih juga menghalangi bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan pertolongan untuk masuk ke Palestina.

Keinginan warga Palestina untuk beribadah di Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadan, mendapat penentangan dari Israel, otoritas Israel melakukan pembatasan akses melalui karantina wilayah dengan alasan keamanan, dan ini berarti Israel membatasi akses warga Palestina ke Masjid di Yerusalem Timur selama bulan Ramadan. Sebagaimana diketahui bahwasanya Masjid Al Aqsa adalah tempat bersuci ketiga di dunia bagi umat Islam, setelah Mekkah dan Madinah.

Kedamaian yang didambakan oleh warga Jalur Gaza di Palestina di bulan Ramadan ini, masih sulit untuk direalisasikan, hal serupa juga terjadi kepada 12 juta rakyat Sudan yang terpaksa mengungsi persis sepekan sebelum Ramadan karena meletusnya perang saudara antara Panglima Militer Sudan Jenderal Abdul Fatah Burhan melawan Jenderal Muhammad Hamdan Dagalo, pemimpin pasukan dukungan cepat (RSF), sementara itu musibah kebakaran yang terjadi di Los Angeles, telah menghanguskan Masjid  Al Takwa yang berusia 42 tahun yang merupakan pusat kegiatan umat Islam di Altadena, karena musibah ini mereka menjalankan ibadah dan kegiatan Ramadan di sekolah swasta Islam di sana.

Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, masih dijalani dengan kesedihan oleh berbagai kaum muslim di penjuru dunia, terlebih lagi yang dialami oleh warga Jalur Gaza di Palestina, hal ini menunjukkan wilayah ini masih dalam penjajahan, karena keamanan kaum muslimin di tangan orang kafir, nampak dengan jelas bahwa zionis mengontrol kaum Muslim di Palestina baik di tepi barat maupun Gaza semuanya. Zionis paham benar bahwa umat Islam masih menyimpan potensi perlawanan sehingga merasa harus menggunakan cara politik dan militer untuk melakukan penekanan, bahkan di Masjid Al Quds. 

Semestinya Ramadan digunakan untuk menguatkan azzam dalam perjuangan melenyapkan penjajahan, umat Islam Palestina tidak boleh gentar menghadapi kejahatan zionis yang dibeking AS, jadikan Ramadan dan malam-malamnya penuh dengan ibadah dengan keteguhan hati dan melawan terhadap musuh dan pemukiman ilegal, serta untuk mempertahankan Yerusalem dan Al Aqsa sampai terbebas dari pendudukan zionis.

Umat Islam tidak boleh lagi berharap pada solusi dari barat dan narasi-narasi sesaat soal perdamaian, entitas zionis adalah muhariban fi'lan yang wajib dihadapi hanya dengan bahasa perang yang akan efektif dan solutif jika dibawa komando seorang Khalifah. Saat ini umat Islam telah kehilangan kehormatan dan dibawanya, Hal ini dikarenakan seorang pemimpin telah lupa akan tanggung jawabnya, abai dengan fungsinya sebagai raa'in dan junnah bagi umatnya, pemimpin saat ini justru menjadi sumber kesengsaraan bagi rakyatnya bahkan penguasa saat ini adalah perpanjangan tangan daripada kafir penjajah.

Umat Islam harus kembali kepada jati dirinya yaitu sebagai Khoiru ummah sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Ali Imron ayat 110, predikat khoiru ummah adalah terkait dengan aktivitas yang dilakukan yaitu melakukan aktivitas yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari segala bentuk kemungkaran, amar ma'ruf nahi mungkar, dan untuk melakukan ini dengan sempurna kita harus memiliki sebuah institusi politik yang disebut Khilafah Islam.

Khilafah akan memberikan semua kebaikan dengan penerapan Islam secara kaffah, Khilafah juga akan mencegah segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran dengan melakukan dakwah, menegakkan hukum dan sanksi Islam serta juga melaksanakan jihad fisabilillah. Dengan jihad inilah Palestina akan dibebaskan dan menghapuskan berbagai kezaliman yang terjadi termasuk juga kezaliman di negeri-negeri lain yang dialami umat Islam di bawah naungan sistem sekuler kapitalis hari ini.

Sungguh saat ini yang dibutuhkan umat adalah tegaknya kembali institusi Khilafah, dan upaya penegakan institusi ini harus menjadi agenda utama perjuangan umat Islam, kembalinya kepemimpinan dunia kepada umat Islam adalah janji Allah dan Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengabarkan hal tersebut dalam berbagai sunnahnya. Tentu saja jalan ini tidaklah mudah, karena begitu banyaknya penghalang yang telah disiapkan oleh para pengusung sistem kapitalis sekuler, namun yakinlah bahwa ideologi Islam lah yang akan menang.

Wallahu a'lam bishawab.


Share this article via

20 Shares

0 Comment