| 224 Views

Tingginya Angka Pengangguran Akibat Penerapan Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal

Oleh : Ria Imazya
Aktivis Muslimah 

Sungguh memprihatinkan, Indonesia menempati puncak tertinggi jumlah pengangguran negara se-ASEAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024 tercatat jumlah angkatan kerja di Indonesia berjumlah 149,38 juta dari data tersebut tidak semua terserap di pasar kerja, maka jumlah pengangguran mencapai 7,2 juta orang. Salah satu penyebab utama tingginya pengangguran di  Indonesia adalah rendahnya minat pengusaha membuka lowongan pekerjaan. Perusahaan juga menuntut para calon pekerjanya memiliki pengalaman kerja 1-2 tahun dalam bidang serupa (cnbcindonesia.com 19/7/2024) 

Memang, persoalan pengangguran di Indonesia bagai benang kusut, tak mudah terurai saking kompleksnya. Tidak adanya lapangan pekerjaan bagi rakyat merupakan gagalnya negara menciptakan lapangan kerja.  Padahal lapangan kerja punya peranan penting untuk pemenuhan kebutuhan rakyat. Oleh karena itu haruslah negara mengurusi rakyatnya agar terpenuhi kebutuhan hidupnya dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

Apabila terjadi pengangguran, maka rakyat tak dapat memenuhi kebutuhannya. Pastinya dapat diukur tingkat kesejahteraan ekonomi suatu negara tersebut. Hari ini pemerintah dalam sistem ekonomi kapitalis liberalnya berperan sebagai 'makelar'  yang menghubungkan antara penyedia SDM yaitu dunia pendidikan dengan penyedia lapangan kerja yaitu dunia industri. Oleh karena itu selamanya persoalan pengangguran tak terselesaikan apabila negara  hanya lempar tangan terhadap urusan rakyat.

Berbeda dengan pemerintahan dalam sistem Islam. Pemerintah dalam Islam (Khalifah) berperan mengurusi urusan rakyat dan bertanggung jawab penuh akan ketersediaan lapangan kerja, dan tidak mengandalkan swasta.  Khalifah akan melakukan industrialisasi alat berat (penghasil mesin) agar menghasilkan industri lainnya, dan ini menjadi peluang lapangan pekerjaan akan terbuka lebar, sehingga tidak ada yang namanya pengangguran.

Pada masa lalu, terbukti, Kekhilafahan Islam, mampu membuat daftar panjang terkait industri mulai dari industri mesin, bahan bangunan, persenjataan, perkapalan, kimia, tekstil, kulit, pangan hingga pertambangan dan neurologi ditambah pekerjaan lainnya. Dengan luasnya industri tersebut, maka negara akan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat, sehingga rakyat bisa bekerja dan mendapatkan upah untuk menghidupi keluarganya. []


Share this article via

39 Shares

0 Comment