| 138 Views

Solusi Menuntaskan Kemiskinan

Oleh : Aning Mulyaningsih 
Muslimah Peduli Umat 

Dilansir dari Tempo.com, Pelaksana Tugas (PIT) Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan mayoritas masyarakat miskin yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 47,99 persen dari total penduduk miskin. 24,49 persen di antaranya adalah pekerja keluarga atau tidak dibayar. 22,53 persennya adalah tani buruh tidak tetap atau tidak dibayar. 

Kemiskinan ini sudah lama berlangsung di negeri ini. Namun, belum ada program yang mampu menuntaskan kemiskinan dan masih banyak rakyat yang hidup tidak layak. Untuk memenuhi sandang, pangan, dan papannya saja banyak yang tidak mampu. Negara hanya melihat kemiskinan pada takaran teknis dan menggantungkan kepada pihak swasta. Pemerintah membuat program andalan, akan tetapi tidak mampu menuntaskan persoalan kemiskinan ini.

Sistem kapitalisme telah mengutamakan pemilik modal atas nama libelarisme ekonomi mengejar pertumbuhan ekonomi. Para pemilik modal diberi keleluasaan untuk mengelola SDA yang berlimpah. Sementara, masyarakat tidak bisa menikmati kekayaan alam tersebut. 

Sistem kapitalisme telah menciptakan kesenjangan ekonomi yang sangat lebar antara rakyat dan pemilik modal. Sektor pertanian di negeri ini seharusnya mampu menyejahterakan petani. 

Sebaliknya, kebijakan kapitalisme selalu menyengsarakan petani. Harga sarana produksi pertanian mahal dan sulit terjangkau oleh petani seperti pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian. Harga tersebut sangat mahal, karena telah dikuasai oleh pemilik modal. Petani juga sangat sulit mendapatkan irigasi air di tengah pembangunan proyek dan mengabaikan keseimbangan alam. Bencana banjir, longsor, dan kekeringan terjadi karena proyek pembangunan tersebut. Semua ini buah dari penetapan ekonomi kapitalisme.

Satu-satunya solusi yang akan menuntaskan kemiskinan adalah sistem ekonomi Islam. Setiap individu rakyat menjadi sejahtera dan terpenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. 

Tanggung jawab dijalankan negara, memastikan tidak ada rakyatnya yang memiliki pekerjaan yang tidak layak untuk keluarganya. 

Negara akan menyebarluaskan teknologi terbaru pada para petani dan membantu pengadaan benih unggul, pupuk dan sarana produksi pertanian. Negara akan memberikan modal jika mereka ingin mengelola tanah pertanian, dana tersebut diambil dari Baitul mal (kas negara). Semua itu untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak (oligarki) maupun kepentingan penguasa sendiri. Negara tidak akan membiarkan satu wilayah pun yang tidak mampu mengakses bahan pangan. Tidak akan ada ketimpangan ekonomi sebagaimana dalam sistem kapitalisme. Hal ini didukung oleh penguasa yang memiliki kepribadian Islam dan ketakwaan. Hanya khilafah yang mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya secara merata.

Wallahualam bissawab.


Share this article via

59 Shares

0 Comment