| 156 Views
SMP Negeri Tak Punya Gedung, Bukti Abainya Pemerintah Di Sistem Pendidikan

Oleh : Sihatun
Boyolali
Beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa berseragam SMP melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan beralaskan plastik terpal berwarna biru. Tidak ada kursi ataupun meja untuk belajar. Mereka duduk lesehan untuk mendengarkan pelajaran yang di sampaikan gurunya.
Kondisi ini ternyata ada di salah satu SMP negeri yang ada di kota Bandung, yakni SMPN 60 Bandung (detik.jabar. Jum'at 27/9/2024 ).
Tidak hanya SMPN 60 Bandung saja, sekolah negeri lainnya juga bernasib sama. Berdasarkan data pada tahun 2018 di kota Bekasi terdapat sepuluh sekolah negeri yang belum memiliki gedung sendiri. Pada 2017 di kota Depok terdapat lima sekolah menengah negeri yang memiliki kondisi yang sama, mereka harus menyewa gedung untuk kegiatan belajar mengajar.
Adanya sekolah yang tidak mempunyai gedung adalah bukti tidak serius nya pemerintah mengelola dunia pendidikan.
Sungguh miris, pendidikan yang sejatinya untuk mencetak generasi unggul dalam minim fasilitas . Seharusnya negara memperhatikan fasilitas pendidikan karena ini merupakan aspek yang penting dalam dunia pendidikan, karena ini merupakan pendukung kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Apalagi bangunan sekolah yang menjadi tempat bernaung dan tempat belajar mengajar harus benar-benar layak, nyaman dan aman. Jika tidak terpenuhi maka kegiatan belajar mengajar akan terhambat.
Penyebab adanya sekolah tidak punya gedung karena sistem kapitalis yang mengelola sistem pendidikan. Dalam Kapitalisme memandang pendidikan sebagai barang dagangan, akibatnya biaya pendidikan makin mahal, ada harga ada rupa. Sehingga ada anggapan jika ingin menyekolahkan anak dengan fasilitas yang memadai jangan berharap pada sekolah negeri. Tujuan pendidikan tidak lagi memiliki visi membentuk manusia yang unggul dan beradab. Bersekolah hanya sebatas pada kebutuhan mendapat ijazah kelulusan agar bisa bekerja. Tata kelola pendidikan ala kapitalisme telah memalingkan perhatian utama pemerintah terhadap pendidikan terbaik bagi generasi bangsa. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok setiap individu rakyat tanpa kecuali seharusnya pemerintah membangun sekolahan dengan fasilitas yang memadai guna menunjang pendidikan agar merata disetiap pelosok negeri. Hanya saja dalam sistem kapitalisme negara tidak berpihak penuh kepada rakyat , hal ini makin terlihat jelas tatkala sekolah yang merupakan kebutuhan rakyat namun negara enggan memfasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Inilah semrawut nya pendidikan di negara pengemban sistem kapitalis.
Berbeda ketika negara mengemban sistem Islam, dalam Islam negara berkewajiban mengatur segala aspek yang berkaitan dengan sistem pendidikan, mulai dari kurikulum, bahan ajar, metode pengajaran, sarana dan prasarana sekolah hingga mengupayakan pendidikan dapat di akses rakyat secara mudah. Negara akan berperan aktif dalam melengkapi sarana fisik yang mendorong terlaksanya program dan kegiatan pendidikan. Negara juga akan menyediakan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya sekaligus memberikan gaji yang cukup bagi guru dan pegawai yang bekerja di kantor pendidikan.
Karena para penguasa dalam Islam menyadari bahwa kekuasaan yang mereka dapatkan adalah amanah yang nanti nya akan dimintai pertanggung jawaban maka mereka senantiasa waspada dan sebisa mungkin memenuhi hak-hak rakyatnya termasuk di dalam pendidikan. Islam menciptakan kekuasaan dan penguasa yang benar-benar mengurusi rakyat dan bekerja keras untuk menjamin kebutuhan rakyat dan memenuhi hak-hak nya.
Sehingga dalam penerapan sistem Islam secara kafah menyelenggarakan pendidikan akan dirasakan seluruh rakyat tanpa terkecuali.