| 256 Views

Rusaknya Mentalitas Ibu dalam Sistem Sekuler Kapitalis

Oleh : Haryanti

Faktanya saat ini kehidupan kaum perempuan masih belum beranjak dari keterpurukan. Kemiskinan, kekerasan diskriminasi dan persoalan-persoalan lainnya yang selama ini diklaim sebagai persoalanperempuan. Kaum perempuan atau ibu rumah tangga adalah kelompok yang rentan mengalami tekanan kehidupan akibat dari sistem kapitalis diterapkan dalam kehidupan. Penerapan sistem sekuler kapitalis terbukti membawa kemudaratan luar biasa terhadap kaum perempuan. Menjadi potret buram mayoritas masyarakat di berbagai belahan dunia, tak jarang  kaum perempuan di kapitalisasikan hanya demi memutar roda perekonomian sebuah negara alih-alih menjamin hak finansial dan keamanannya kaum perempuan justru terjebak dalam kemiskinan struktural yang diciptakan sistem kapitalis global yang dikukuhkan oleh penguasa. Belum lagi dengan kenaikan kenaikan bahan pokok yg mengakibatkan kau ibu dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk pandai pandai mengelola keuangan rumah tangga,perampasan ruang hidup, yang mengakibatkan  kerusaknya lingkungan hidup,lenyapnya relasi sosial yang aman dan damai,dan keluarga tercerai berai karna hilang nya tempat tinggal yg di rampas oleh penguasa.

Permasalah seperti ini akan membuat para ibu khawatir  Tentu saja tugas mereka para ibu menjadi terganggu dan menjadi berat bebannya sehingga berdampak kepada kaum ibu  cepat stress, gampang depresi, dan emosional sehingga menganggu tugas seorang perempuan  dalam masalah mengurusi rumah tangganya dan mendidik anak-anaknya dan menjaga keharmonisan dalam keluarganya,dan bisa menimbukan permaslah yg lebih serius seperti kasus bunuh diri, pembunuhan, terganggu nya kesehatan mental kaum ibu. Seperti yang dilakukan oleh tersangka pembunuhan yang dilakukan oleh Siti Nurul Falizah membunuh anak kandungnya . Dan seperti yang dilakukan oleh ibu aams ibu rumah tangga ini terindikasi menderita skizofrenia berdasarkan assessment psikolog setidaknya ada 20 luka tusuk di tubuh korban. Kasus-kasus di atas ini menggambarkan bahwa terganggunya kesehatan mental Ibu merupakan hal yang marak terjadi gangguan mental dan depresi pada ibu dan sejenisnya dipicu oleh banyak hal diantaranya tekanan hidup yang berasal dari banyaknya problem ekonomi, rumah tangga, pengasuhan anak, sosial dan lain-lain. Terlebih lagi dalam sistem sekuler kapitalis pribadi di jauhkan dari Islam sehingga keterikatan hubungan dengan Allah menjadi hilang. ditambah lagi pengaruh buruk dari sistem yang diterapkan saat ini merusak kesehatan mental para ibu.

Dalam Islam memandang kasus ini sebagai berikut:
Perlu dipastikan terlebih dahulu dari dokter ahli melalui pemeriksaan yang detail dan teliti bahwa memang si ibu mengalami gangguan jiwa. Jika benar terbukti maka ia tidak dihukum, karena pelaku kriminal yang disanksi adalah yang berakal (melakukan kejahatan dalam keadaan sadar, kalau pelaku dalam gangguan jiwa tidak dihukum).  Landasannya hadits” Telah diangkat pena dari tiga golongan: dari orang gila sampai ia sadar, dari orang tidur hingga ia bangun, dan dari anak kecil hingga ia baligh,” (HR Tirmidzi no. 693 )

Bila benar mengalami gangguan jiwa dan tidak terkena beban hukum, maka selanjutnya ia harus diberikan perawatan untuk menyembuhkan penyakitnya. Semua ditanggung dan difasilitasi negara sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam menjaga jiwa rakyatnya.

Namun apabila dari hasil pemeriksaan ahli, ia terbukti hanya pura-pura gila maka hukuman qishas yang berlaku. 
Terlepas dari benar atau tidaknya pelaku mengalami gangguan jiwa (schizofrenia), hal ini membuktikan bahwa kesehatan mental seorang ibu tidak bisa dipandang remeh. Sebab yang namanya melakukan tindakan kriminal, bagaimana pun pasti ada pengaruh gangguan mental dalam dirinya seberapa pun kadarnya.

Dalam Islam, ibu memiliki peran strategis sebagai ummu warabbatul bayt, pencetak generasi tangguh, dan memiliki peran di umat untuk menyampaikan kebenaran. Maka sudah seharusnya kesehatan mental ibu menjadi perhatian semua level masyarakat mulai dari individu sampai negara. Permasalahan harus dituntaskan mulai dari akarnya (segala hal yang menyebabkan kesehatan mental ibu terganggu harus dihilangkan), memberikan support system yang nyaman untuk seorang ibu dalam menjalankan perannya hingga menjamin kesejahteraan ibu dari segala sisi.

Dengan ini akan terbentuk sosok ibu tangguh yang aqidahnya kuat, mentalnya sehat dan mampu menjalankan peran strategisnya dgn optimal.

Wa'allahu alam


Share this article via

56 Shares

0 Comment