| 224 Views
Penggemukan Kabinet Menambah Beban Rakyat

Oleh : Yeli
Kabupaten Bandung
Kabinet Merah Putih bentukan Prabowo merupakan kabinet tergemuk sejak Orde Baru hingga Reformasi dengan menambah jumlah kementerian koordinator, lalu memecah beberapa kementerian sehingga kabinetnya dianggap sebagai "kabinet gemuk" dari sebelumnya 34 Menteri, 8 Pejabat setingkat Menteri dan 18 Wakil Menteri menjadi 48 Menteri, 7 Pejabat setingkat Menteri dan 55 Wakil Menteri.
Presiden Prabowo Subianto melantik menteri negara dan sejumlah kepala lembaga Kabinet Merah Putih serta wakil menteri yang akan bekerja bersamanya pada periode 2024-2029. Hal itu diungkapkan oleh Lina Mifthahul Jannah pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia. (20/10/2024). Dilansir dari kompas.com.
Pemerintahan yang baru dimulai dengan sesuatu yang baru. Tetapi ternyata tidak demikian dengan Kabinet Merah Putih, masih banyak wajah-wajah lama, seperti yang menjabat kembali sebagai menteri keuangan yaitu Sri Mulyani. Bahkan, terdapat 22 wajah lama dalam kementrian baru tersebut.
Mengapa hal demikian bisa terjadi? Hal ini akibat sistem kapitalisme demokrasi yang diterapkan di negeri ini. Sistem yang rusak dan cacat ini yang mengakibatkan bermunculannya masalah didunia ini. Meskipun pemerintah selalu menyuarakan tulus dalam mengurus rakyat, dalam sistem rusak ini sejatinya harta, keuntungan, dan materilah yang menjadi tujuan utamanya.
Sistem demokrasi dengan asas suara terbanyak sering menimbulkan perpecahan dan persaingan. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Sehingga mereka lupa pada amanahnya sebagai wakil rakyat.
Sistem yang mendukung dan melahirkan kesejahteraan hakiki hanyalah sistem shahih yang datang dari Zat yang maha mengetahui yaitu sistem Islam. Sistem Islam adalah tatanan aturan yang paling sempurna dari Allah yang Maha Sempurna.
Penerapan aturan Islam akan mampu mengatasi segala problematika dan mendatangkan keberkahan di dalam kehidupan. Tugas penguasa negara adalah untuk melaksanakan sistem Islam secara kaffah dalam menjalankan perannya sebagai raain bagi rakyatnya.
Sebagaimana Nabi Muhammad saw bersabda:
" Sesungguhnya imam itu laksana perisai, dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang dibelakangnya. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah Swt, dan adil maka dengan nya dia akan mendapatkan pahala, tetapi jika dia memerintahkan yang lain maka dia akan mendapatkan dosa/azab karenanya. " (HR.Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu dengan penerapan sistem Islamlah kehidupan yang berkah akan terwujud karena Islam adalah rahmat untuk semesta alam.
Wallahu'alam bishawab.