| 107 Views
Pendidikan Dalam Sistem Islam : Hak Setiap Warga Negara, Tanggung Jawab Negara

Oleh : Jamie
Komunitas Muslimah
Kompas.com (30/1/2025) mengungkapkan harapan terhadap SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) sebagai solusi untuk pemerataan pendidikan di Indonesia. Fahira Idris, anggota DPD RI, menekankan bahwa SPMB bisa menjadi alat untuk mengurangi ketimpangan akses pendidikan yang selama ini terjadi antara daerah. Ia berharap SPMB dapat memberikan kesempatan yang lebih merata bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah, terutama yang kurang mampu, untuk dapat mengakses perguruan tinggi. Fahira juga menyoroti pentingnya pemerintah untuk memastikan kualitas pendidikan yang setara di seluruh Indonesia, bukan hanya di kota-kota besar, agar setiap warga negara memiliki peluang yang sama untuk berkembang.
Sejatinya, sekadar perubahan nama tanpa diiringi dengan upaya konkret untuk mewujudkan pemerataan sarana dan kualitas pendidikan hanya akan menjadi langkah simbolis yang tidak menyelesaikan masalah mendasar. Dalam sistem kapitalisme yang berlaku saat ini, kesenjangan antara yang kaya dan miskin semakin mencolok, dan kemudahan untuk melakukan kecurangan serta akal-akalan dalam birokrasi pendidikan semakin terbuka lebar. Hal ini sering kali berujung pada ketidakadilan dalam distribusi sumber daya pendidikan, di mana hanya segelintir orang atau wilayah yang mendapatkan fasilitas yang memadai.
Negara seharusnya memfokuskan perhatian pada upaya menyelesaikan akar masalah dalam pendidikan, bukan hanya sekadar memperbaiki label atau struktur yang ada. Pemerintah harus berani mengidentifikasi dan mengatasi ketidakadilan yang terjadi, mulai dari ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, hingga kualitas pengajaran yang tidak merata. Pendidikan harus menjadi prioritas strategis yang dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Hanya dengan pendekatan yang menyeluruh dan adil, kita bisa menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar memberikan kesempatan yang setara bagi setiap anak bangsa untuk berkembang. Sebuah sistem yang tidak hanya mengedepankan teori, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi kesenjangan yang ada, agar setiap anak Indonesia dapat memiliki hak yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Dalam pandangan Islam, pendidikan bukan hanya sekedar proses transfer ilmu, tetapi lebih dari itu, pendidikan adalah sarana untuk membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral yang diajarkan oleh Islam. Setiap individu, baik itu kaya atau miskin, pintar atau tidak, berhak mendapatkan pendidikan yang sama dan setara. Oleh karena itu, dalam sistem Islam, pendidikan dianggap sebagai hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi oleh negara. Tidak ada diskriminasi dalam akses pendidikan, karena setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi, harus memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam sistem ini, layanan pendidikan juga menjadi tanggung jawab negara. Negara harus memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tidak hanya mudah diakses, tetapi juga gratis dan berkualitas tinggi. Dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas, negara tidak hanya menyiapkan generasi yang cerdas, tetapi juga generasi yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang akidah Islam, serta mampu mengimplementasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah Islam harus berlandaskan pada akidah Islam yang kokoh, agar setiap individu yang dididik tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan duniawi, tetapi juga memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang hamba Allah di dunia ini.
Selain itu, negara Islam memiliki sumber daya yang besar dan beragam, baik dari sektor ekonomi, kekayaan alam, maupun potensi manusia yang tak terhitung jumlahnya. Dengan sumber daya ini, negara Islam memiliki kapasitas untuk menyediakan layanan pendidikan terbaik bagi seluruh rakyatnya, mulai dari kota besar hingga pelosok desa. Sistem pajak yang adil dan sistem ekonomi yang mendukung distribusi kekayaan yang merata memungkinkan negara untuk mengalokasikan dana yang cukup bagi sektor pendidikan. Hal ini menjamin bahwa semua anak, tanpa kecuali, dapat menikmati fasilitas pendidikan yang memadai tanpa harus dibebani biaya, sehingga pendidikan benar-benar dapat diakses oleh setiap individu dari semua lapisan masyarakat.
Dengan sistem pendidikan yang berlandaskan akidah Islam, yang juga didukung oleh sumber daya negara yang besar, generasi muda dapat dididik untuk menjadi pribadi yang unggul secara intelektual, moral, dan spiritual. Mereka tidak hanya terampil dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran agama yang tinggi, akhlak yang mulia, dan kemampuan untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat. Dengan pemerataan pendidikan yang nyata dan kualitas yang tinggi, negara Islam akan mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter, yang dapat membawa perubahan positif bagi umat manusia dan menjaga kedaulatan serta kemuliaan negara.