| 107 Views

Pemimpin yang Baik Hanya Akan Lahir dari Sistem yang Baik

Oleh : Siti Julianti, S.Si
Aktivis Muslimah

Pesta demokrasi telah usai di selenggarakan pada bulan Februari 2024 lalu, dan hasil voting dimenangkan oleh pasangan dengan nomor urut 2 yang akan dipercaya masyarakat Indonesia untuk memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan.

Masih teringat dalam ingatan kita bagaimana panas dan sengitnya persaingan serta perbedaan diantara 3 Paslon dalam menunjukkan kehebatan visi misinya dan kelebihan dirinya untuk dapat menjadi pemimpin yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam panggung demokrasi, hal tersebut wajar terjadi sebab hal tersebut memang jalan yang ditempuh untuk meraih simpati masyarakat.

Setelah beberapa bulan berlalu, pro dan kontra juga terjadi. Para pendukung ataupun tim sukses masing-masing Paslon nampaknya belum selesai dengan dukungan mereka terhadap paslon-paslon pilihan mereka.

Di jagat media sosial contohnya, masih banyak yang tetap kukuh mempromosikan bahwa Paslon 01 adalah Paslon pilihan rakyat yang sebenarnya. Tak mau kalah dengan itu, Para pendukung Paslon 03 juga ikut mengutarakan kesetiaannya dalam mendukung sang calon pemimpin walaupun memperoleh suara terendah.

Terlepas dari semua itu, para petinggi negeri ini nampaknya sudah melupakan panas dan menegangkannya suasa pesta demokrasi kemarin.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya partai-partai pendukung Paslon 01 dan 03 yang akhirnya kini berkoalisi dengan kubu 02.

Kita tidak menyalahkan siapapun, sebab semua ini adalah hal yang lumrah terjadi pada sistem kapitalisme demokrasi hari ini.

Siapapun yang menjadi presidennya, harapan seluruh masyarakat Indonesia hanyalah mereka akan memimpin Indonesia dengan baik, serta menjadikan negara ini menjadi negara yang maju.

Namun sungguh malang nasib kita sebagai masyarakat yang memiliki kasta rendah. Angan-angan ingin diayomi dengan baik, namun fakta berbicara lain.

Sudah semakin tampak kedzaliman dimana-mana, meskipun telah berulang kali Gonta-ganti pemimpin, toh masyarakat miskin tetap hidup dalam kesengsaraannya.
Kejahatan masih merajalela, pergaulan bebas semakin meluas.

Segala kerusakan dan kejahatan yang terjadi di negeri ini bukan sesungguhnya bukan hanya salah pemimpin saja, namun lebih dari itu, sistem kapitalisme demokrasi yang rusak inilah akar dari segala kerusakan yang ada.

Sehingga mau siapapun pemimpin yang terpilih hari ini, mereka tidak akan mampu mengayomi rakyat dengan sebaik-baiknya sebab mereka meninggalkan hukum Allah SWT yang paling sempurna dan menggantinya dengan hukum buatan manusia yang lemah.

Kesejahteraan tidak akan kita dapatkan selagi kita masih ingin bertahan dan berada dalam sistem ini.
Solusi dari permasalahan ummat hari ini bukan sekedar ganti pemimpin, lebih dari itu kita harus menggantinya dengan sistem Islam yang kaffah, sehingga segala persoalan kehidupan manusia dapat diselesaikan dengan sempurna.

Islam sesungguhnya adalah mabda. Islam berbeda dengan Agama lainnya yang hanya berisikan ritual ibadah sahaja.

Lebih dari itu, Islam memiliki aturan sempurna untuk mengatur kehidupan setiap manusia di dunia, menyelesaikan segala permasalahan dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan maupun pergaulan.

Maka dari itu, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita mengambil dan menerapkan hukum Islam didalam kehidupan, agar kita bisa mendapatkan kehidupan yang nyaman serta di berkahi oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Artinya:
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Maka dari itu, kita wajib memperjuangkan Islam kaffah, agar hukum Allah dapat diterapkan dengan sempurna.
Wallahua'lam bishawab


Share this article via

54 Shares

0 Comment