| 209 Views
Pembangunan Jalan Harusnya Demi Kemaslahatan Umat

Oleh : Ummu Alvin
Aktivitas Muslimah
Infrastruktur transportasi umum adalah sarana penting untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain juga dari satu daerah ke daerah yang lain, demi menunjang perekonomian dan mobilitas masyarakat, Namun sayangnya banyak jalan di beberapa daerah mengalami kerusakan, apalagi saat musim hujan, bukan hanya jalan di desa saja yang mengalami kerusakan, bahkan beberapa jalan protokol masuk dalam klasifikasi jalan rusak sedang, rusak dan rusak berat.
Viral di media sosial dua bidan Puskesmas di Kampar Riau naik alat berat Vibro Roller, untuk dapat melewati jalan berlumpur menuju Posyandu Desa Bukit Melintang. Vibro Roller merupakan satu di antara jenis alat berat dengan drum baja di bagian depannya untuk memadatkan tanah.Untungnya seorang operator Vibro Roller mau memberikan mereka tumpangan untuk melewati jalan berlumpur tersebut.
Seorang pemuda asal Dusun Kejuron Timur, Desa Tempuran, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, menyampaikan keluhannya terkait kondisi jalan di desanya yang rusak parah dan tak pernah diperbaiki sejak tahun 2008 hingga ratusan warga Rejoso mengungsi.Pemuda yang diketahui bernama M. Basori ini mengungkapkan hal tersebut melalui sebuah video yang diunggah di akun TikTok @bahul625.
Jalan Raya Ponorogo-Pacitan di kilometer 233, tepatnya di Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, amblas sepanjang 50 meter akibat tergerus arus air Sungai Grindulu.Kerusakan ini terjadi pada Sabtu (7/12) dan menyebabkan hampir separuh badan jalan hilang, sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan yang melintas di jalur tersebut, pengguna jalan diharapkan untuk berhati-hati,demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan, Djoko Putro Utomo saat dikonfirmasi awak media, Minggu.
Pantauan di lokasi menunjukkan upaya tanggap darurat sudah dilakukan. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan DPU Bina Marga Jawa Timur wilayah Pacitan memasang garis polisi (police line) sebagai penanda agar pengguna jalan berhati-hati, terutama pada malam hari karena kurangnya penerangan.Sementara itu, masyarakat sekitar berharap perbaikan jalan dilakukan secepatnya mengingat jalur ini merupakan akses penting yang menghubungkan Pacitan dengan Ponorogo.Seorang warga setempat, Suyatno (47), mengungkapkan bahwa kerusakan jalan ini berdampak besar pada aktivitas ekonomi.
Warga Kampung Bergang, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, sudah bertahun-tahun menghadapi kesulitan besar akibat kondisi jalan yang berlumpur dan licin saat hujan.Jalan tanah yang menjadi akses utama menuju desa ini berubah menjadi berlumpur setiap kali diguyur hujan, sehingga sulit dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki. Masyarakat Kampung Bergang berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan untuk memperlancar aktivitas warga, sekaligus juga meningkatkan perekonomian dan aksesibilitas di wilayah tersebut.
Sederet fakta diatas menambah panjang persoalan jalan rusak di negeri ini,namun solusi yang dinanti tidak juga terealisasi,tidak hanya masalah jalan yang tak usai tetapi masalah banjir yang selalu menghampiri yang dianggap sebagai biang keladi juga tidak ada solusinya.Berharap mendapat perbaikan jalan di sistem ini bak mimpi disiang bolong, sistem kapitalisme membuat pembangunan infrastruktur harus melewati proses yang panjang, mana pembangunan infrastruktur yang lebih menguntungkan itulah yang lebih diutamakan,bisnis infrastruktur adalah bisnis yang menggiurkan bagi para kapitalis karena negara berlepas tangan dari tanggung jawab dalam mengurusi urusan rakyatnya.
Berbeda dengan Islam dimana setiap pembangunan sarana umum seperti jalan dilakukan dalam rangka melayani kemaslahatan rakyat. Negara berkewajiban menyediakan sarana jalan tersebut sesuai kebutuhan riil di tengah-tengah masyarakat dengan kualitas baik dan gratis. Jalan tidak dipandang hanya sekadar untuk percepatan ekonomi sehingga daerah-daerah yang dinilai kurang ekonomis meski masyarakat sangat membutuhkan tidak diperhatikan.Namun sebagai sarana untuk memudahkan perpindahan orang dan barang dalam melaksanakan setiap aktivitasnya. Baik untuk kepentingan ekonomi, menuntut ilmu dll, yang membuat semua aktivitas masyarakat berjalan lancar, aman dan nyaman.
Pembangunan jalan di dalam Islam juga erat kaitannya dengan penerapan sistem ekonomi Islam. Karena pembiayaan pembangunan infrastruktur, dalam hal ini infrastruktur transportasi dibiayai melalui kas negara. Maka penerapan sistem ekonomi Islam menjadi begitu penting demi terselenggaranya seluruh pembangunan infrastruktur di setiap wilayah dalam daulah Islam.
Melalui mekanisme ini, negara akan memastikan setiap perencanaan pembangunan dari mulai persiapan, penyelenggaraan sampai kepada implementasi pemanfaatan jalan itu sendiri. Sehingga pembangunan infrastruktur di dalam daulah Islam tidak sampai mengalami kendala, sebab hal ini sudah menjadi kewajiban khalifah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat demi terpenuhinya kebutuhan warga negara. Khalifah akan merencanakan setiap pembangunan dengan melihat urgensi dari pembangunan tersebut jika hal itu termasuk kebutuhan vital masyarakat.
Hal ini seperti yang dicontohkan oleh Khalifah Abdul Hamid II yang membangun proyek transportasi pada tahun 1900 dengan tujuan untuk memudahkan para jamaah haji dalam perjalanan menuju Mekkah. Terlebih lagi, seluruh pembangunan ini ditanggung oleh seluruh umat Islam. Hal ini menandakan betapa penerapan sistem ekonomi Islam menjadi bukti bahwa selama pengelolaan harta dilakukan secara tepat, benar dan adil, maka kesejahteraan akan ditemui sepanjang sebuah peradaban tersebut berjalan.
Demikianlah pembangunan infrastruktur di dalam Islam. Negara akan melihat urgensi pembangunan dari keseluruhan yang menjadi kebutuhan dan kemashlatan rakyat. Tidak ada kepentingan tertentu di dalamnya kecuali kesejahteraan rakyat yang akan dijadikan sebagai pertimbangan proyek tersebut dibangun. Namun semua itu hanya akan tercipta ketika aturan Islam kaffah diterapkan dalam institusi daulah islamiyyah. Dengan begitu Islam akan benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Wallahua’lam bisshawwab.