| 125 Views
Palestina Membutuhkan Khilafah

Oleh : Sumiati
Pendidik Generasi
Jerit tangis anak-anak Palestina bukan lagi dalam cerita. Namun nyata di depan mata. Dikutip dari detik.com. Serangan brutal Israel di Palestina sejak 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 11.825 pelajar tewas, menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina pada Selasa (29/10/2024) lalu. Pelajar yang terbunuh tersebut tidak hanya yang ada di Gaza, melainkan di Tepi Barat.
Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan bahwa di Gaza, pembunuhan terhadap anak usia sekolah mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, sebanyak 681 orang terbunuh dan 1.468 orang lainnya luka-luka, sebagaimana dilansir Anadolu Ajansı, Jumat (01/11/2024).
Kabar pilu dari negeri Syam belum berakhir, hanya menghitung hari yang tak kunjung bertepi, karena kabar duka pun tiada henti. Penguasa hanya mengecam, tidak ada tindakan nyata yang dilayangkan. Bagaimana mau dihentikan, di saat mencekam saudara mereka tetap bungkam.
Penjajahan Zionis terhadap Palestina masih berlangsung, dan kembali menelan korban. Anak-anak sekolah tak berdosa pun menjadi target serangan. Rusaknya sekolah, banyak guru yang syahid, membuat anak-anak Palestina tidak lagi mendapatkan pendidikan yang layak, sarana yang layak dan kurikulum yang layak. Sungguh kekejian yang nyata.
Dunia tetap tidak memberikan bantuan nyata, padahal kecaman nyata-nyata tak mampu menghilangkan penjajahan itu. Sementara AS terus memberikan dukungan kepada Zionis, demi mengalahkan Palestina. Para penguasa negeri muslim pun masih tetap mati rasa. Tak tergerak hatinya untuk memobilisasi pasukan militernya untuk berjihad membebaskan Palestina.
Makin nyata pengkhianatan mereka terhadap muslim Palestina, padahal Rasulullah saw. bersabda :
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadits di atas, sangat jelas bahwa umat Islam bersaudara. Namun, sistem kapitalis sekuler lah yang telah mematikan rasa dan makna persaudaraan. Nasionalisme yang lahir darinya juga telah menghilangkan kepedulian terhadap ikatan akidah Islam. Sehingga mereka tak peduli dengan saudaranya di negeri Palestina.
Lalu, bagaimana solusi Islam dalam rangka membebaskan Palestina?
Umat Islam harus membangun kesadarannya akan akar persoalan dan solusi hakiki untuk membebaskan Palestina. Tidak bisa hanya sekadar mengecam. Namun, harus ada tindakan yang tegas dalam hal ini. Tindakan yang nyata, terjun secara fisik untuk menyelamatkan saudara kita di Palestina.
Umat Islam juga harus mendorong penguasa negeri muslim untuk memobilisasi pasukan militer mereka untuk berjihad melawan Zionis. Karena, tindakan militer Zionis harus dilawan dengan militer, bukan hanya sebatas teriakan dan lempar batu dari warga Palestina. Ironis, sungguh tidak seimbang, ketika Zionis menggunakan alat tempur yang canggih, sementara rakyat Palestina hanya menggunakan batu.
Penjajahan wilayah muslim tak akan terjadi jika umat memiliki pelindung yaitu Khilafah Islamiyah. Umat Islam harus berjuang membangun kesadaran akan kebutuhan adanya Khilafah dan berjuang bersama untuk menegakkannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ، فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ، وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’azza wajalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)
Demikianlah seharusnya, solusi penyelesaian masalah Palestina.
Wallahu a'lam bissawab.