| 171 Views

Palestina Memanas: Parpol Spanyol Mendesak “Hukum” dan “Embargo” Israel

Oleh : Ria Nurvika Ginting, SH., MH 
Dosen FH-UMA

Kondisi Gaza hingga hari ini semakin memanas. Penderitaan warga sipil terkhusus anak-anak dan perempuan di Gaza semakin memperhatinkan. Kamp-kamp pengungsian pun terus mendapatkan serangan. Pada 20 Desember 2024 lalu, Israel kembali melancarkan serangan udara yang menghantam rea kamp pengungsi Palestina di wilayah jalur Gaza bagian utara. Serangan ini menewaskan 10 orang yang berasal dari satu keluarga yang sama. (detiknews.com, 21 Desember 2024).

Kebrutalan Israel yang hingga hari ini masih terus berlangsung membuat banyak negara sudah mulai geram dan muak. Salah satu nya apa yang terjadi di Spanyol. Sejumlah Partai Politik disana termasuk koalisi pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mendesak sang Perdana Menteri untuk menjatuhkan sanksi dan tindakan tegas terhadap Israel. Para partai ini terdiri dari mitra koalisi Sumar dan empat partai pemerintahan yang mana antara lain ada Podemos, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC), EH Bildu Basque dan Blok nasionalis Galicia (BNG). Semua partai tersebut menyampaikan seruan mereka melalui pernyataan tertulis yang diajukan ke arsip parlemen Spanyol pada Kamis (19/12). Dalam pernyataan tersebut dinyatakan menuntut penerapan “embargo militer penuh, serta sanksi politik dan ekonomi” terhadap Israel. 

Selain itu, mereka juga mendesak Sanchez untuk meminimalkan hubungan diplomatik dengan Israel dan menangguhkan perjanjian perdagangan hingga pendudukan ilegal Palestina berakhir. Mereka juga meminta kepada Teresa Ribera Roadriguez, Wakil Presiden Komisi Eropa sekaligus Komisioner untuk kompetisi agar membatalkan perjanjian Uni Eropa dengan Israel yang saat ini memberikan perdagangan istimewa bagi negara Zionis tersebut. 

Setahun terakhir ini kecaman dan upaya isolasi internasional semakin meluas. Sejumlah negara Eropa termasuk Spanyol dan Irlandia resmi mengakui kedaulatan negara Palestina tahun ini. Hingga penolakan Norwegia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk bermain melawan timnas sepakbola Israel. Norwegia meminta Israel untuk dijatuhi sanksi. Presiden Asosiasi sepak bola Norwegia Liz Klaveness dengan menyampaikan bahwa mereka bakalan berusaha keras menekan pihak-pihak berwenang untuk menjatuhkan sanksi pada Israel. Hal ini didukung oleh Asosiasi sepak bola. 

AS, Israel dan Timur Tengah

Kebrutalan dan serangan Zionis Israel ke Palestina tidak akan pernah berhenti selama AS masih memiliki kepentingan di Timur Tengah. Israel akan melancarkan serangan-serangan udaranya ke wilayah Palestina selama restu dari AS diberikan kepada Israel. Zionis Israel tidak akan takut dan khawatir terhadap kecaman dan seruan bahkan ultimatum dari PBB selama mereka mendapatkan dukungan dari AS. Dengan sombongnya zionis Israel melanggar ketentuan-ketentuan hukum internasional yang telah disepakati oleh negara-negara didunia internasional. 

Selain itu, ketika keamanan internasional dan pengadilan internasional ingin menghukum Israel, AS yang mana merupakan tuannya menjadi garda terdepan yang menolak ketetapan internasional tersebut dengan mengeluarkan hak veto yang dimiliki AS. Ini menunjukkan bahwa konflik Israel-Palestina akan terus memanas selama AS masih memiliki kepentingan di Palestina. Selama itu juga Israel akan terus melancarkan serangan-serangannya yang semakin hari semakin brutal karena yang menjadi sasaran adalah warga sipil yang tidak memiliki senjata. 

Dengan demikian, walaupun seluruh negara Eropa bersuara untuk menghukum Israel dan mengecam keras apa yang telah dilakukan Israel di Palestina tidak akan memiliki dampak yang signifikan selama AS memiliki kepentingan disana. Hal ini wajar adanya karena AS merupakan negara adidaya yang mengemban mabda (ideologi) kapitalis. Dimana ideologi ini alamiahnya akan menggunakan segala cara untuk meraih kepentingan atau keuntungan yang diinginkan. Ideologi ini berdiri atas dasar pemisahan agama dari kehidupan dimana agama hanya diletakkan sebagai pelengkap saja. Berdasarkan asas ini maka sistem politiknya identik dengan menggunakan segala upaya dan cara selama menghasilkan keuntungan. Penjajahan dan merampas milik orang lain atau negara lain demi meraih keuntungan adalah sesuatu yang dibenarkan. Hal ini tentu berbeda dengan sistem Islam.

Palestina, Jihad dan Khilafah

Penjajahan, pembantaian bahkan kelaparan yang luar biasa dirasakan oleh saudara-saudara muslim kita di Palestina. Mengapa suara-suara kecaman yang bahkan mengancam memberikan “hukuman” dan “embargo” bagi zionis Israel tidak memberikan rasa gentar pada Israel untuk tetap melanjutkan pembantaian tersebut? Meskipun hal tersebut datang dari negara Eropa bahkan PBB yang merupakan lembaga perdamaian dunia. Karena saat ini ideologi yang menguasai dunia adalah ideologi kapitalisme yang akan menggunakan segala cara dan upaya untuk mencapai keinginannya. Ideologi ini diemban oleh negara adidaya saat ini yakni AS yang bertindak seakan-akan menjadi penguasa didunia internasional. 

Selain itu, kondisi negeri-negeri muslim saat ini tersekat-sekat dengan national-state sehingga tidak ada lagi ikatan ukhuwah Islamiyah yang mengikat seluruh kaum muslimin dengan ikatan akidah. Ikatan yang menyatakan bahwa seluruh kaum muslimin dimana pun berada merupakan saudara. Oleh karena itu, tidak akan ada satu penguasa muslimpun yang akan menyerukan tentaranya untuk dikirim ke Palestina. Padahal, negara-negara muslim tersebut memiliki kekuatan militer yang luar biasa. Untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina dibutuhkan kekuatan persatuan antara negeri-negeri muslim. 

Negeri-negeri ini akan bersatu dibawah satu kepemimpinan yakni seorang Khalifah yang memimpin sebuah institusi Daulah Khilafah Islamiyah yang menerapkan seluruh syariah. Sungguh imam (khalifah) itu laksana perisai, orang-oramg berperang dibelakangnya dan menjadikannya sebagai pelindung mereka. “(H.R Muslim)  Khalifah yang akan menyeru dan mengirim tentaranya untuk berjihad ke Pakestina dengan tujuan membebaskan saudara-saudara kita disana. Solusi hakiki untuk Palestina hanya dengan Khilafah dan Jihad bukan kecaman, seruan atau ultimatum dari lembaga internasional saat ini. Its time tobe one ummah. Saatnya kaum muslimin bersatu untuk membebaskan saudara-saudara di Palestina dengan memperjuangkan sistem Islam dibawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah.


Share this article via

82 Shares

0 Comment