| 232 Views
Nyawa Hilang di Tangan Orang Tersayang Akibat Penerapan Sistem Rusak

Oleh : Suherti
Aktivis Dakwah dan Penggiat Literasi
Memilki anak adalah salah satu anugerah terindah yang orang tua miliki. Karena anak bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan dalam kehidupan keluarga, tetapi ternyata memiliki anak juga menjadi salah satu amanah yang Allah titipkan kepada hambaNya. Artinya kelak akan dimintai pertanggungjawaban akan pengurusannya, jika kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang salih maka anak akan menjadi sumber pahala yang akan terus mengalir untuk kita melalui doa-doa yang mereka panjatkan untuk kedua orang tuanya.
Tetapi saat ini memiliki anak yang salih, bisa jadi seperti memilki barang yang langka. Terbukti dengan makin banyaknya kasus-kasus anak yang durhaka kepada ke dua orang tuanya. Salah satunya kasus viral di medsos yaitu ditemukan seorang pedagang yang tewas di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur akibat tusukan pisau tajam. Dan yang lebih menyakitkan lagi ternyata pelaku pembunuhan tersebut adalah dua orang putrinya sendiri yang masih remaja hanya karena tidak terima dimarahi oleh ayahnya karena ketahuan mencuri uang di toko sang ayah. Dilansir Liburan6.com Minggu (23/6/2024).
Jika kita merenung sejenak mengapa kasus-kasus seperti ini marak dan sering kali terjadi di masyarakat? Apa yang salah dengan masyarakat saat ini?
Ternyata semua kasus masyarakat yang gampang bermaksiat adalah buah dari penerapan sistem kapitalis yang mengatur kehidupan masyarakat saat ini. Sistem ini mengemban asas sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan yang mengakibatkan lahirlah masyarakat yang mengaggap agama hanya ritual, mencukupkan diri menjalankan ke 5 rukun Islam sudah merasa paling taat, tetapi dalam menjalankan kehidupannya tidak memakai aturan agama. Di tambah lagi sistem pendidikan dalam sistem kapitalis hanya mengedepankan nilai materi sebagai standar keberhasilan, mengakibatkan lahir generasi yang materialistis yang bebas melakukan apa saja untuk mewujudkan pencapain nilai tanpa memedulikan halal haramnya suatu perbuatan, yang penting dapat terpenuhi keinginan untuk mencapai materi sebanyak-banyaknya dan setinggi-tingginya. Maka, lahirlah generasi yang individualis dan materialististik. Ditambah dalam sistem Kapitalis hukumannya tidak memiliki efek jera yang seringkali tumpul ke atas dan tajam ke bawah yang menyebabkan sering terulang kembali kejahatan yang sama. Jelaslah sudah sumber permasalahan yang mendasari masyarakat rusak dan sakit saat ini, yaitu penerapan sistem kapitalis sekuler.
Semua itu tidak akan terjadi jika masyarakat menerapkan sistem Islam untuk mengatur kehidupannya, sebab dalam Islam memakai sistem pendidikan berbasis akidah yang terikat dengan ketaatan kepada aturan Allah, sumber kebahagiaanya adalah meraih RidaNya dan standar perbuatanya adalah halal haram, sehingga akan lahir generasi yang taat, kuat iman dan berakhlak mulia.
Generasi yang paham bagaimana memperlakukan kedua orang tuanya, memahami kewajiban birul walidain sebagai anak yang taat kepada aturan agama untuk meraih Rida Allah sebab dalam Islam Rida Allah ada pada rida orang tua.
Sistem kapitalis sudah kita rasakan bersama bagaimana rusak dan merusaknya sistem ini, karena lahir dari peraturan manusia yang serba terbatas, penuh kekurangan. Sudah saatnya kita kembali kepada aturan Islam yang lahir dari Sang pemilik kehidupan, yang lebih mengetahui yang terbaik untuk ciptaannya, agar terwujud Islam Rahmatan Lillalaamiin dengan menerapkan Islam secara keseluruhan dalam bingkai Daulah Islam.
Wallahua'lam bissawab