| 239 Views
Mengungsikan Rakyat Palestine, Solusikah?

Oleh : Yuliana, S.E.
Muslimah Peduli Umat
REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Sabtu bahwa ia ingin melihat Yordania, Mesir dan negara-negara Arab lainnya meningkatkan jumlah pengungsi Palestina yang mereka terima dari Jalur Gaza. Hal ini berpotensi memindahkan cukup banyak penduduk untuk “membersihkan” wilayah yang dilanda perang tersebut.
Selama sesi tanya jawab selama 20 menit dengan wartawan di pesawat Air Force One, Trump juga mengatakan bahwa dia telah mengakhiri larangan pendahulunya untuk mengirimkan bom seberat 2.000 pon ke Israel. Hal ini menghilangkan titik tekanan yang dimaksudkan untuk mengurangi korban sipil selama perang Israel dengan Hamas di Gaza, yang kini terhenti oleh gencatan senjata yang lemah.
Kami melepaskannya hari ini,” kata Trump tentang bom tersebut. “Mereka sudah lama menunggunya.” Ketika ditanya mengapa ia mencabut larangan terhadap bom-bom tersebut, Trump menjawab, “Karena mereka membelinya.”
Trump membangun karier politiknya dengan sikap pro-Israel. Mengenai visinya yang lebih besar untuk Gaza, Trump mengatakan dia telah menelepon Raja Abdullah II dari Yordania pada hari sebelumnya dan akan berbicara pada Ahad dengan Presiden Abdel Fattah el-Sissi dari Mesir.
“Saya ingin Mesir menerima orang-orangnya,” kata Trump. “Anda berbicara tentang kemungkinan satu setengah juta orang, dan kami hanya membersihkan semuanya dan berkata, 'Anda tahu, ini sudah berakhir.'”
Trump mengatakan bahwa dia memuji Yordania karena telah berhasil menerima pengungsi Palestina dan dia mengatakan kepada raja, “Saya ingin Anda menerima lebih banyak pengungsi, karena saya melihat seluruh Jalur Gaza saat ini, dan kondisinya berantakan. Benar-benar berantakan.”
Perpindahan penduduk secara drastis akan bertentangan dengan identitas Palestina dan hubungannya yang erat dengan Gaza. Meski begitu, Trump mengatakan wilayah yang meliputi Gaza, telah “memiliki banyak sekali konflik” selama berabad-abad. Dia mengatakan pemukiman kembali “bisa bersifat sementara atau jangka panjang.”
“Sesuatu harus terjadi,” kata Trump. “Tetapi saat ini, itu benar-benar sebuah situs pembongkaran. Hampir semuanya hancur, dan orang-orang sekarat di sana.” Dia menambahkan: “Jadi, saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab, dan membangun perumahan di lokasi berbeda, di mana mereka mungkin bisa hidup damai demi perubahan.”
Belum ada komentar langsung dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Trump telah menawarkan pandangan nontradisional mengenai masa depan Gaza di masa lalu. Ia menyatakan setelah dilantik pada hari Senin bahwa Gaza “benar-benar harus dibangun kembali dengan cara yang berbeda.”
Presiden baru kemudian menambahkan, “Gaza menarik. Ini adalah lokasi yang fenomenal, di laut. Cuaca terbaik lho, semuanya bagus. Sepertinya ada beberapa hal indah yang bisa dilakukan dengan itu, tapi itu sangat menarik.
Jihad Islam Palestina (PIJ) mengecam saran presiden AS untuk merelokasi warga Palestina di Gaza ke Mesir dan Yordania, dan menyebutnya sebagai dorongan “kejahatan perang”.
Menggambarkan gagasan Donald Trump sebagai hal yang “menyedihkan,” kelompok tersebut, yang telah berperang melawan Israel bersama Hamas hingga gencatan senjata pekan lalu, mengatakan “usulannya termasuk dalam kerangka mendorong kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan memaksa rakyat kami meninggalkan tanah mereka. ”
Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa pernyataan Trump “sejalan dengan agenda terburuk dari kelompok ekstrim sayap kanan Zionis dan kelanjutan dari kebijakan yang menyangkal keberadaan rakyat Palestina, keinginan dan hak-hak mereka” dan menyerukan Mesir dan Yordania untuk menolak rencana tersebut.
Sedangkan Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich menyambut baik gagasan Presiden Trump untuk “membersihkan” Gaza dengan merelokasi 1,5 juta warga Palestina ke Mesir dan Yordania.
Gagasan untuk membantu mereka menemukan tempat lain untuk memulai kehidupan yang lebih baik adalah ide yang bagus. Setelah bertahun-tahun mengagung-agungkan terorisme, mereka akan mampu membangun kehidupan baru dan baik di tempat lain,” kata Smotrich dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, mantan menteri keamanan nasional Israel, Itamar Ben-Gvir – yang memiliki sejarah membuat komentar yang memicu kemarahan dan memprovokasi warga Palestina – juga menyambut baik saran Trump yang mengatakan bahwa pemerintah Israel harus “mendorong imigrasi sukarela”.
Perpindahan penduduk secara drastis akan bertentangan dengan identitas Palestina dan hubungannya yang erat dengan Gaza. 26 Januari 2025
Pengungsian bukan solusi, tetapi membasmi
Mengungsikan rakyat Palestina bukanlah solusi. Hai ini merupakan suatu rencana para kafir laknatullah yang ingin menguasai bumi Palestine yakni tanahnya kaum muslim. Tanpa ada rasa malu mereka dengan sengaja mengusir penduduk muslim di sana dengan dalih pengungsian. Bukan rahasia lagi kalau Amerika di balik kekejaman zionis laknatullah yang sampai sekarang masih menjadi penjahat di Gaza.
Seharusnya negeri-negeri yang dipimpin oleh muslim malu pada agamanya sendiri. Dengan kokoh berdiri di bumi Allah dan bersanding dengan musuhnya kaum muslim, bejawabatan mesra dengan pemerang kaum muslim. Seoalah-olah mereka akan terbebas dari pantauan Allah sang pemilik jiwa.
Kaum muslim pun dengan tenang melakukan aktivitas kehidupan tanpa menghiraukan saudara kita di sana. Dengan ringannya lisan mengucapkan “Palestina pasti bebas itu janji Allah.” Islam memang pasti bangkit dan bumi Palestina pasti akan bebas, karena itu janji Allah dengan kita atau tanpa kita, tapi apa hujjah kita kelak di hadapan Allaah ketika ditanya, “apa yang sudah kita lakukan terhadap saudara kita yang sedang di dzolomi?”.
Sadarlah kaum muslimin, jadilah pemain bukan penonton, jadilah pejuang bukan pecundang. Saudara kita bukan butuh doa saja tapi juga butuh reaksi, mereka juga tidak kekurangan doa karena mereka lebih kuat iman dan lebih ekstra taqwanya. Jika dibandingkan dengan kita yang lebih banyak futur dibanding taqwa.
Wahai penguasa muslim, kirimkanlah tentara muslim terbaik ke tanah kita di Gaza. Janganlah diam membisu, sebelum azab Allah datang tanpa diundang. Saat itu hanya ada kata menyesal yang tak bisa diubah.
Wahai kaum muslimin, bangkitlah jangan leka dengan kesibukan dunia sementara yang bisa membawa sengsara. Marilah berfikir karena Allah sudah anugrahkan potensi manusia berupa akal dengan tujuan agar bisa berfikir, dan bisa menjawa tiga pertanyaan medasar dari mana kita berasa, untuk apa kita diciptakan, dan kemana kita seletah kehidupan kelak.
Ingatlah suatu masa dulu Allah pernah menyiksa suatu negeri berpendudukan delapan belas ribu jiwa. Padahal mereka beribadah sebagaimana para nabi beribadah. Hal itu disebabkan, karena mereka tidak marah ketika ada orang merusak nama Allah, tidak menegak kebenaran atau tidak menegak amar ma’ruf nahi mungkar, dan tidak mencegah orang-orang berbuat munkar.
Jadi ketika ketika kita tenang saja saat orang-orang kafir menindas saudara kita, tidak memikirkan nasib saudara kita, duduk dengan santai makan dengan nikmat, tidur dengan lenanya bak putri raja ketika lingkungan kita sibuk bermaksiat di depan mata. Dan lisan dengan ringannya berucap biar sajalah kan kuburan masing-masing. Dia berbuat dia bertanggung jawab tak hubungan sama kita.
Ini perlu kita ingatkan bahwa setiap muslim bertanggungjawab atas setiap muslim lainnya. Termasuklah kita bertanggungjawab terhadap saudaara kita di Palestine.
Mengapa Harus Ikut Aksi Bela Palestina?
Allah sangat menghargai nyawa kaum muslim. Jadi tidak ada yang boleh menghilangkan nyawa kaum muslim. Jika sistem yang ditegakkan dan dijalankan adalah hukum Allah, tidak akan ada terjadinya penindasan terhadapa kaum muslimin khususnya, dan makhluk hidup pada umumnya.
Semuanya akan terlindungi dan teriayah dengan baik sesuai dengan syariat. Sebagai kaum muslim yang ada di Palestine mereka berkewajiban jihad karena mereka termsuk ke dalam fardhu ‘ain, negara. muslim di sekitarnya berkewajiban fardhu kifayah. Namun bila rakyat Paletine tidak berhasil jihadnya, maka negara sekitar Palestine manjadi fardhu kifayah. Begitulah seterusnya sampailah ke negeri kita.
Jadi kewajiban kita tidk akan terlepas sampai kahirat kelak
Sebuah Seruan dari Hati untuk Hati
Wahai saudaraku, pernahkah kita merasakan pedihnya luka, dahsyatnya kesedihan, dan perihnya kehilangan? Kini, di tanah suci yang diberkahi, Palestina, jutaan saudara kita merasakan itu setiap hari. Mereka terusir dari tanah kelahiran, kehilangan anak-anak mereka, dan hidup dalam penindasan yang tak berujung. Tidakkah hati kita tergugah?
1. Palestina Adalah Tanah Para Nabi dan Tempat Mi’raj Rasulullah
Palestina bukan sekadar tanah biasa. Di sana berdiri Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di tanah ini pula para nabi diutus, menyeru manusia kepada tauhid. Bukankah kita mencintai Rasulullah? Tidakkah hati kita tergerak untuk membela tanah tempat beliau dimi'rajkan ke langit?
2. Mereka adalah Saudara Kita Seiman
Rasulullah saw bersabda:
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi adalah seperti satu tubuh. Apabila satu bagian tubuh sakit, maka seluruh tubuh turut merasakan sakitnya dengan demam dan tidak bisa tidur." (HR. Muslim)
Bagaimana mungkin kita bisa tidur nyenyak, makan enak, dan menjalani hari-hari kita tanpa rasa peduli, sementara darah saudara kita terus mengalir di Gaza, Al-Quds, dan seluruh Palestina? Bukankah iman kita menuntut kita untuk merasakan luka mereka sebagai luka kita?
3. Palestina adalah Ujian bagi Umat Islam
Palestina adalah barometer persatuan umat. Penindasan yang terjadi di sana bukan hanya masalah kemanusiaan, tetapi juga serangan terhadap kehormatan Islam dan kaum Muslimin. Ketika kita diam, itu adalah tanda kelemahan kita sebagai umat. Ketika kita bangkit, itu adalah bukti bahwa kita masih memiliki kehormatan dan kekuatan.
4. Membela Palestina adalah Bagian dari Jihad di Jalan Allah
Membela Palestina bukan sekadar aksi politik atau sosial. Ini adalah bentuk jihad di jalan Allah. Allah SWT berfirman:
"Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan..." (QS. Al-Anfal: 72)
Aksi bela Palestina adalah bentuk dukungan nyata terhadap perjuangan mereka. Meski kita tak bisa hadir di medan tempur, suara kita, aksi kita, dan doa kita adalah senjata yang mampu mengguncang dunia.
5. Membela Palestina adalah Bukti Iman
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka..." (QS. Al-Anfal: 2)
Ketika nama Al-Aqsa disebut, apakah hati kita bergetar? Ketika saudara kita menjerit, apakah hati kita tergerak? Membela Palestina adalah bukti bahwa kita benar-benar peduli terhadap urusan umat, dan peduli terhadap apa yang Allah dan Rasul-Nya cintai.
Bangkitlah, Wahai Umat!
Wahai saudaraku, jangan biarkan dunia memadamkan api semangat dalam hati kita. Jadikan aksi bela Palestina sebagai bukti cinta kita kepada Allah, Rasulullah, dan sesama muslim. Ingatlah, setiap langkah kita, setiap seruan kita, setiap doa kita, adalah saksi di hadapan Allah bahwa kita tidak pernah diam atas kezaliman yang terjadi.
Hari ini, Palestina membutuhkan kita. Mereka tidak meminta harta kita, mereka meminta solidaritas kita. Jangan tunggu esok, karena mereka membutuhkan kita sekarang. Jadilah bagian dari sejarah, menjadi pembela Al-Aqsa dan Palestina. Semoga langkah kita diridhai Allah, dan menjadi bukti bahwa kita adalah umat yang mencintai-Nya sepenuh hati.
Wahai uamat, sadarlah!
Setiap kita akan dimintai pertanggungjwaban. Kesadar dan keluarlah dari pemikiran skuler, kembalilah kepemikiran yang sadar akan syari’at Islam. Kita hidup di Bumi Allah, kahidupan juga pemnerian Allah, kenapa kita hidup jauh dari aturan Allah. Islam memerintahkan kita untuk berjihat untuk membebaskan saudara kita di Palestine
Jadi solusi untuk Palestina adalah, bangkitnya kaum muslim, bersatunya kaum muslim, jihan dan khilafah. Bukan dijadikan dua negara bukan juga rakyatnya diungsikan di negeri lain, merekalah yang harus pergi karena mereka adalah penjajah.
Allahu Akbar! Palestina akan merdeka, dengan izin Allah dan perjuangan umat Islam!
Wallahu a’lam boshowab.