| 144 Views

Lemahnya Mental Generasi Strawberry, Butuh Solusi Tuntas

Oleh : Yuli Yana Nurhasanah

Penemuan jasad yang sudah membusuk di sebuah warung kopi yang sudah lama tutup menggegerkan warga Perumahan Made Great Residence, Desa Made, Lamongan. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Penemuan jasad korban yang sudah membusuk berawal dari penyewa warung, Zamroni, yang bermaksud membersihkan warung tersebut. Zamroni mencium bau busuk yang menyengat begitu memasuki warung, dan tak sampai di situ, ia juga dikejutkan dengan bagian tubuh korban yang membusuk di bawah tumpukan meja. Zamroni langsung lari keluar dan berteriak minta tolong.

Tidak lama kemudian, petugas kepolisian dan Tim Inavis Polres Lamongan tiba di tempat kejadian perkara dan melakukan olah TKP. Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soegiri Lamongan guna penyelidikan lebih lanjut. Setelah dilakukan penyelidikan dan visum et repertum, korban terindikasi sebagai korban pembunuhan. Keluarga melaporkan bahwa korban hilang sebelumnya, dan berkat koordinasi dengan polsek setempat, korban berhasil dikenali oleh keluarga.

Kejadian pembunuhan terjadi pada Jumat (10/1/2025). Menurut keterangan polisi, pembunuhan ini direncanakan dan dilakukan di tempat kejadian penemuan jasad korban. Mirisnya, pelaku adalah teman korban; motifnya berawal dari penolakan cinta, di mana pelaku membunuh korban karena cintanya ditolak.

Korban dibunuh dengan cara dipukuli, kepala korban dibenturkan ke tembok, dan tanpa perasaan, pelaku meninggalkan korban begitu saja, terhitung lima hari sebelum jasad korban ditemukan. Akhirnya, pelaku berhasil ditangkap setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan, meminta keterangan dari tujuh orang saksi, dan memeriksa rekaman CCTV. (www.kompas.com 17/01/2025)

Motif pembunuhan pelajar oleh pelajar ini adalah penolakan cinta yang memicu pelaku melakukan kekerasan hingga menghilangkan nyawa korban. Peristiwa ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari lemahnya kontrol emosi, minimnya pendidikan moral, dan pengabaian terhadap kesehatan mental di kalangan remaja.

Lingkungan sosial yang kurang suportif juga berkontribusi memperburuk kondisi ini. Demikian juga, media yang hari ini menjadi 'guru' generasi yang rendah literasi. Berbagai kondisi yang melingkupi ini adalah buah dari kehidupan yang diatur dengan sistem sekuler kapitalisme.

Sekularisme membuat kehidupan jauh dari agama, sehingga lalai terhadap halal dan haram. Di sisi lain, kapitalisme membuat ukuran kebahagiaan hanya dari materi atau terpenuhinya keinginan seseorang. Sehingga akhirnya, untuk mencapai satu tujuan, menghalalkan segala cara; demikian pula emosi dilampiaskan sesuai dengan hawa nafsu.

Banyak faktor yang menyebabkan tindakan kriminal dengan kekerasan terjadi, di antaranya adalah ketiadaan dukungan dari tiga pilar, yaitu ketakwaan individu dan keluarga, kontrol masyarakat, dan peran negara.

Masyarakat saat ini cenderung melihat kekerasan sebagai jalan penyelesaian masalah. Situasi ekonomi yang tidak stabil membuat banyak orang tertekan, pergaulan bebas, efek buruk gadget, serta mudahnya mengakses konten-konten yang tidak bermanfaat, salah satunya adalah tindak kekerasan. Lumrahlisasi suatu kejahatan terjadi karena seringnya kejahatan berlangsung di tengah masyarakat, serta lemahnya penegakan hukum, di mana hukum saat ini tidak memberikan efek jera dan pencegahan terjadinya kejahatan yang sama.

Berbagai persoalan generasi jelas membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif. Yang dibutuhkan umat saat ini adalah solusi yang sistematis, menuntaskan masalah dari akar hingga daun. Dan solusi sistematis itu adalah sistem Islam.

Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia. Dengan kata lain, pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian yang Islami.

Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas. Sistem sosial Islam akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syara. Dengan aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan agar tetap dalam batas yang wajar, mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional.

Sistem Islam mampu membangun generasi bertakwa dan cerdas, di mana dalam sistem Islam, negara berfungsi dengan sempurna karena menjalankan kewajibannya dengan amanah sebagai pengurus dan pelayan rakyat (ra'in). Pengawasan dan kontrol generasi berada di bawah tanggung jawab penuh negara, di mana pengurusan dan pelayanan negara berpengaruh besar pada pembentukan karakter generasi yang cerdas dan bertakwa. Berbagai faktor penyebab munculnya generasi problematik akan diatasi dengan aturan Islam dalam berbagai aspek.

Dengan dukungan penerapan syariat Islam dalam berbagai aspek, kasus tragis seperti ini dapat dicegah dari akar permasalahannya. Pelajar dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal shalih, sehingga menjadi generasi hebat yang taat syariat dan paham ilmu yang dipelajari.

Oleh karena itu, hukum-hukum dalam syariat Islam tidak boleh diragukan. Secara faktual, keadilan dan kebaikan hukum dalam sistem Islam pernah dirasakan juga oleh kaum nonmuslim ketika hukum-hukum Islam diterapkan secara nyata pada masa 13 abad kejayaan Islam.

Seharusnya, semua ini dapat mendorong kita untuk menegakkan sistem Islam secara kaffah, untuk mengatasi segala problematika umat. Penerapan aturan Islam secara total hanya bisa diwujudkan dalam pemerintahan Islam. Jangan sampai kita termasuk dalam golongan orang yang fasik, zalim, apalagi kafir karena enggan menegakkan sistem Islam dengan segala hukum dan aturannya. 
Wallahualam bishawab

 


Share this article via

126 Shares

0 Comment