| 255 Views

Kriminalitas Makin Menjadi, Islam Solusi Pasti

Oleh : Mulyaningsih
Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga

Publik kembali geger dengan pemberitaan kasus pembunuhan. Dalam beberapa bulan saja, kasus pembunuhan ini begitu banyak dan menjamur di seluruh wilayah negeri ini. Kasus pembunuhan semakin menjamur di negeri ini. Bak nyawa manusia disamakan dengan hewan yang dengan mudahnya dihilangkan atau dimusnahkan. Innalillahi, sungguh miris melihat pemberitaan tersebut. 

Dari salah satu laman diberitakan bahwa seorang suami dengan inisial TBD (50) berani dan tega memutilasi istrinya sendiri yang bernama Yanti (44). Kejadian tersebut terjadi di wilayah Rancah, Ciamis-Jawa Barat. Berita tersebut tentunya menggegerkan serta mengejutkan banyak pihak. Kasus serupa terjadi Pulau Dewata, Bali. Amrin Al-Rasyid Pane (20) telah melakukan pembunuhan terhadap seorang perempuan Pekerja Seks Komersial (PSK). Korban yang berinisial RA (23) pada Jumat (03/05) pukul 03.00 WITA telah dibunuh di sebuah indekos Jalan Bhineka Jati Jaya, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. (cnnindonesia.com, 05/05/2024)

Kemudian seorang taruna yang bersekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda-Jakarta Utara dengan inisial P (19) meninggal dunia. Korban diduga telah dianiaya oleh seniornya sendiri. Saat ini, pihak Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan  penyelidikan terhadap kasus tersebut. (tirto.id, 04/05/2024)

Beberapa kasus pembunuhan di atas begitu memilukan kita semua. Dengan mudahnya nyawa manusia melayang hanya perkara yang bisa jadi sepele. Tragedi tersebut mengkonfirmasi kepada kita semua bahwa ternyata di dalam sistem sekarang tak mampu melindungi jiwa manusia alias rakyat. Bahkan begitu keji ketika melakukan pembunuhan. Bayangkan saja, seorang suami yang seharusnya bisa melindungi orang yang dia sayangi (istri), ternyata justru tega melakukan tindakan kriminal sampai menghilangkan nyawanya. Ditambah lagi tak hanya dibunuh, memutilasi korban menjadi hal yang dilakukan. Tugas yang seharusnya dilakukan oleh malaikat pencabut nyawa, kini malah manusia yang melakukannya. Sungguh, kejadian di atas benar-benar membuat kita menjadi murka dan miris melihatnya. 

Sekularisme ternyata begitu menjamur serta mendarah daging hingga hati nurani pun serasa hilang ditelan bumi. Pemisahan urusan agama dengan kehidupan (sekuler) telah melahirkan benih-benih manusia dengan otak kriminal. Halal dan haram tentunya tidak dijadikan sebagai bahan pertimbangan ketika melakukan sesuatu. Termasuk bagaimana sisi kebahagiaan serta kepuasan melakukan sesuatu dalam sistem saat ini jauh dari kata benar. Kebahagiaan ketika seseorang mampu memenuhi keinginannya tanpa peduli apakah itu sesuai dengan norma yang ada atau agamanya. Yang penting adalah sudah bisa terpenuhi walaupun dengan berbagai cara. Inilah pemikiran yang muncul di masyarakat karena buah dari sistem kapitalis sekuler. Belum lagi ide kebebasan yang begitu terlihat nyata sebagai bagian dari ciptaan sistem kapitalis membuat semua orang bebas melakukan apapun. 

Tampaknya tak hanya di masyarakat secara umum kasus pembuahan ini terjadi. Di dunia pendidikan pun nyatanya ada, salah satunya pada fakta yang tersaji di atas. Senioritas masih begitu dijunjung tinggi dalam beberapa sekolah. Hasilnya adalah para junior menjadi bulan-bulanan senior. Mereka dipaksa untuk melaksanakan apa yang diperintahkan para seniornya termasuk juga menjalankan hukuman yang diberikan. Lebih parahnya lagi, senior dengan membabi buta dapat menghukum juniornya sampai menghilangkan nyawanya. Sungguh hal tersebut benar-benar di luar nalar kita. Bisa-bisanya di dunia pendidikan, otak kriminal masih saja ada. Padahal sejatinya tujuan dari didirikannya sekolah adalah untuk mendidik para generasi bangsa agar mendapat bekal yang cukup untuk mengarungi Samudera kehidupan. Ternyata memang visi sekolah sudah berubah jauh, para generasi dicetak dengan materi sebagai ujungnya. Karena nyatanya mereka bersekolah hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus dan ijazah semata. Sehingga wajar jika ilmu yang didapati hanya sekadar transfer saja, tidak sampai menjadi sebuah pemahaman. Belum lagi mata pelajaran agama yang seharusnya diberikan dalam porsi yang lebih, nyatanya kini makin dikurangi atau dihapus. Nah, di sinilah titik muasal persoalan demi persoalan di lini pendidikan. Sama halnya di masyarakat yang tumbuh pemahaman sekuler tadi. 

Di sisi lain, berbicara terkait dengan sistem sanksi maka hukuman yang diberikan kepada para pelaku kriminal tidak membuat efek jera. Wajar saja jika jumlah kasusnya akan terus bertambah atau meningkat. Termasuk suap menyuap untuk meringankan saksi menjadi sebuah rahasia umum yang tentunya dilakukan oleh para pelaku kriminal. Yang terjadi bukan malah memotong mata rantai kasusnya, namun malah melebarkan sayapnya dan membuat orang lain melakukan hal yang sama. 

Jika kita pikirkan secara mendalam, tentunya kita akan mempunyai sebuah fokus utama yaitu sistem saat ini benar-benar tak mampu menyelesaikan persoalan hidup manusia. Seperti kasus pembunuhan, jumlahnya kian hari selalu meningkat dan merata kejadiannya di berbagai wilayah negeri. Tak lagi di perkotaan, namun di desa pun telah banyak terjadi kasus pembunuhan tersebut. Lantas sistem apa yang mampu mmutuskan mata rantai tindak kriminalitas di atas? 

Islam, dengan aturannya yang lengkap dan sempurna mampu menjawab pertanyaan di atas. Dengan posisi akidah sebagai landasan manusia untuk berbuat sesuatu, maka akan tercipta manusia yang hanya melaksanakan perintah Allah Swt. saja. Tentunya tidak akan pernah mau melakukan tindakan yang melanggar atau di luar Islam. Sebagaimana firman Allah Swt.

"Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (TQS. Az-Zariyat: 56)

Termasuk pada ranah sekolah, kurikulumnya mengacu pada akidah Islam. Sehingga para peserta didik yang dihasilkan akan sesuai Islam dan mempunyai karakter khas. Selain itu, masyarakat yang ada akan selalu gemar melakukan amat makruf nahi munkar sebagai tanda sayang terhadap saudaranya. Dengan begitu, insyaAllah perbuatan kriminal bisa ditekan atau bahkan dihilangkan. Negara pun melakukan tugasnya dengan baik, yaitu memberikan sanksi tegas kepada para pelaku kejahatan agar tidak akan pernah dicontoh oleh yang lain. Karena sanksi dalam Islam bersifat penebus dosa bagi pelaku serta mencegah yang lain berbuat hal yang sama. 

Ada firman Allah yang berkenaan dengan pembunuhan. 

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) kisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, dan perempuan dengan perempuan. Siapa yang memperoleh maaf dari saudaranya hendaklah mengikutinya dengan cara yang patut dan hendaklah menunaikan kepadanya dengan cara yang baik. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Siapa yang melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih." (TQS. Al-Baqarah: 178)

Begitulah pengaturan yang luar biasa dalam Sistem Islam. Dengan aturannya yang super lengkap maka insyaAllah akan mampu memutus mata rantai berbagai tindak kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Karena Sistem Islam pernah diterapkan di dunia selama 1300 tahun lamanya dan kasus kriminal yang terjadi hanya 200-an saja. Artinya begitu efektif dan luar biasanya sistem tersebut hingga mampu mencegah manusia melakukan hal yang dilarang Allah. 

Dengan diterapkannya Islam maka keberkahan akan dapat dirasakan juga oleh seluruh makhluk di dunia. Termasuk pula Rida Allah Swt. akan kita dapatkan. Semoga segera terwujud dan terlaksana. 
Wallahualam bissawab.


Share this article via

64 Shares

0 Comment