| 31 Views

Kapitalisme Sistem Penuh Penderita, Hanya Sistem Islam Yang Bisa Menghapus Derita Rakyat

Oleh : Dewi yuliani

Tak terasa sudah memasuki 8 hari bualan ramadan yang dimana bulan penuh berkah, namun sangat disayangkan  bulan yang seharusnya penuh kebahagian kini berubah menjadi duka dan derita bagi rakyat kususnya Indonesia. Yang seharusnya Indonesia menjadi junnah atau pengayom bagi masyarakat namun kini menjadi peredator bagi rakyatnya. Perusak dan menyengsarakan rakyat dari semua lini kehidupan.

Tanpa disadari Masih banyak rakyat yang mengalami penderitaan, kemiskinan, kesulitan, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari saja Masih tidak tercukupi. Ini disebabkan tidak adanya lapangan pekerjaan sehingga banyaknya masyarakat pengangguran sulit untuk mencari pekerjaan yang layak. Tak hanya itu dari sektor perekonomian yang saat ini kian melonjak naik dari mulai harga beras, minyak, bahkan kebutuhan lainnya kian sulit didapat akibat para penguasa tidak mempedulikan kebutuhan rakyatnya.

Sangat disayangkan negara Indonesia yang begitu banyak sumber daya alamnya dari berbagai sektor baik emas, besi, perak, tembaga, gas, mineral, dan lain - lain yang seharusnya bisa dikelola negara  untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, bisa membuka lapangan pekerjaan, menyediakan pendidikan geratis, bahkan kesehatan geratis tapi sangat disayangkan  kini sumberdaya alam  malah dikuasain oleh segelintir elit para kapital sang pemilik modal yaitu para oligarki.

Tidak hanya itu, ketika penguasa juga menerapkan sistem kapitalisme dalam pengaturan perekonomian, maka akan membawa dampak kemiskinan sistemis yang luar biasa. Ini karenakan semua sendi ekonomi dikuasai para kapitalis sekularisme, kapitalisme dan demokrasi ini telah melahirkan berbagai keburukan dan kerusakan tatanan kehidupan hingga menjadikan negeri ini begitu rusak.

Seharusnya masyarakat sejatinya sudah bisa membaca berbagai kerusakan di tengah mereka. Namun, sebagian dari mereka belum mampu membaca akar masalah dan solusi tuntas atasnya. Mereka jauh dari kesadaran ideologis sehingga akhirnya mudah diombang-ambing dengan tawaran solusi pragmatis yang justru makin menjauhkan mereka dari solusi sebenarnya. Sebagian mereka bahkan mengira solusi itu ada pada ideologi kiri sosialisme komunisme, padahal mereka mengaku berakidah Islam.

Sejatinya Islam adalah satu-satunya ideologi yang layak dijadikan sebagai tumpuan harapan. Islam bukan hanya agama ritual, tetapi agama politik yang mengatur segala aspek kehidupan, mulai urusan politik pemerintahan, ekonomi, hukum, hankam, pergaulan, termasuk mengatur soal kepemimpinan. Solusi yang ditawarkan pun bukan konsep khayalan karena sejarah sudah membuktikan, belasan abad umat Islam pernah eksis sebagai pemimpin peradaban di bawah sistem kepemimpinan yang menerapkan aturan-aturan Islam.

Bisa kita lihat bersama ini bukti bahwasannya sudah jelas sistem kapitalisme saat ini sudah tidak pantas untuk dipertahankan sudah seharusnya sistem saat ini dicampakkan dan diganti dengan sistem Islam yang menggunakan aturan Allah yang jelas - jelas bisa menuntaskan permasalahan dan penderitaan rakyatnya.

Untuk itu harus adanya dihadirkan ulama untuk muhasabah lil hukam ini sangatlah urgen, tetapi tidak sekadar mengoreksi terhadap kebijakan yang menyengsarakan rakyat dan membiarkan penguasa tetap terkungkung dalam  sistem sekular, demokrasi, dan kapitalisme. Ulama seharusnya menawarkan solusi Islam kafah sebagai asas dalam sistem bernegara, mengatur perekonomian baik makro maupun mikro, mengelola SDA yang berlimpah, juga menjadikan Islam kafah sebagai standar dalam mengurusi dan melayani rakyatnya.

Kini saatnya mewujudkan Khilafah sebagai sistem kepemimpinan Islam semestinya menjadi agenda bersama umat Islam. Hal tersebut tentu harus dimulai dengan dakwah pemikiran untuk meluruskan pemahaman kepada para penguasa tentang hakikat ajaran Islam dan tujuan ia diturunkan. Harapannya, umat segera sadar bahwa Islam bukan sekadar agama ritual, melainkan diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Sistem Islam telah menegaskan, ketika Islam kafah telah diadopsi sebagai asas bernegara dan standar dalam mengurus dan melayani rakyatnya, maka dipastikan Indonesia tidak lagi rusak seperti saat ini indonesia akan terang benderang dengan cahaya Islam hingga menyejahterahkan rakyatnya akan terwujud serta adil dalam meriayah rakyatnya.

Wallahu'alam bishawab


Share this article via

23 Shares

0 Comment