| 326 Views
Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan Mental Rakyat

Oleh : Feby Arfanti
Mahasiswa STAI Baubau
Data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri menyebut laporan kasus bunuh diri di Bali sepanjang 2023 angkanya mencapai 3,07.Angka tersebut jauh melampaui provinsi-provinsi lain di Tanah Air. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat kedua jumlah tingkat kasus bunuh diri, dengan angka suicide rate sebesar 1,58.Sementara di peringkat ketiga ditempati Provinsi Bengkulu dengan angka suicide rate sebesar 1,53. Disusul Aceh yang menempati posisi buncit dari seluruh provinsi di Indonesia, angka suicide rate-nya hanya 0,02.(CNN Indonesia)
Maraknya kasus bundir menunjukkan lemahnya mental masyarakat. Munculnya masalah kesehatan mental merupakan faktor internal yang dipengaruhi oleh cara pandang tertentu. Tidak heran hal ini dapat terjadi sebab seperti yang kita ketahui bahwa kapitalisme adalah cara pandang sekuler, pemisahan agama dari kehidupan.Imbasnya, masyarakat mengalami krisis identitas sebagai seorang hamba serta krisis keimanan yang membuat seseorang mudah goyah, gampang tersulut emosi, nafsu sesaat, hingga pikiran yang kalut. Inilah yang sesungguhnya yang menyebabkan masyarakat kita sakit, yakni tersebab lemahnya iman sehingga mengganggu kesehatan mental.
Tidak hanya itu, faktor lainnya yaitu gaya hidup yang materialistis menjadikannya kebahagiaan di ukur atas dasar materi semata. Cara pandang seperti inilah yang mengusung masyarakat tidak segan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pinjol dan judol yang pada akhirnya mereka terjerat oleh berbagai faktor salah satunya utang yang tidak bisa terlunasi.
Pada saat yang sama bahan-bahan pokok di negeri ini semakin ngelunjak.Kebijakan yang tidak prorakyat kerap muncul kendati rakyat tengah dalam impitan ekonomi, seperti harga pangan mahal, subsidi dicabut, tarif pajak naik, biaya pendidikan mahal, iuran kesehatan dengan layanan alakadarnya, dan masih banyak kebijakan lain yang kontradiktif dengan kondisi rakyat yang sedang susah.
Ini semua tentu bukan masalah individual semata, melainkan masalah sistemis. Untuk itu, solusi yang layak untuk menghilangkan tren bunuh diri juga harus menyeluruh dan sistemis, serta harus diselesaikan secara fundamental. CaraI penyelesaianya hanya dengan Islam sebagai agama yang sempurna tidak perlu kita ragukan lagi, dan kesempurnaan Islam tersebut selalu menjadi solusi bagi setiap persoalan kehidupan.
Dalam Islam, fungsi negara adalah melayani dan mengurusi kepentingan dan kemaslahatan rakyat. Kepala negara (Khalifah) bertanggung jawab penuh dalam mengatasi berbagai persoalan yang di hadapi rakyat.
Menyelenggarakan pendidikan berbasis akidah Islam, sehingga dengan begitu akan terwujud generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap yang sesuai tuntunan Islam. Dengan pola ini, generasi akan terdorong menjadi problem solver dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan, baik itu pada level individu maupun yang terjadi di tengah masyarakat. Bukan sebaliknya, yakni trouble maker sebagaimana sistem pendidikan sekuler hari ini.
Menerapkan kebijakan ekonomi Islam secara kafah. Mengingat faktor terbanyak seseorang melakukan bunuh diri adalah ekonomi. Selain itu, negara wajib memastikan setiap individu terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan standar yang baik atau layak di antaranya menyiapkan lapangan kerja bagi masyarakat agar tidak ada lagi yang terjerat pinjol dan judol
Dengan begitu, kebutuhan masyarakat terjamin, kesehatan mental rakyat stabil, sebagai wujud negara telah mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara amanah, adil, dan bertanggung jawab.
Wallahu'alam