| 35 Views
#KaburAjaDulu : Antara Kekecewaan Generasi dan Kesenjangan Ekonomi Dunia

Oleh : Widya Rahayu S.Ikom
Lingkar Studi Muslimah Bali
Fenomena #KaburAjaDulu yang viral di media sosial belakangan ini bukan sekadar tren digital, tetapi gejala sosial yang mengkhawatirkan. Banyak anak muda Indonesia yang merasa tidak memiliki masa depan di negeri sendiri dan memilih untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Ketimpangan ekonomi, rendahnya kualitas pendidikan, serta sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak menjadi alasan utama di balik keinginan untuk "kabur" ini.
Di satu sisi, globalisasi dan digitalisasi membuat kehidupan di negara maju terlihat lebih menjanjikan. Tawaran beasiswa ke luar negeri semakin banyak, sementara kesempatan kerja dengan gaji yang jauh lebih tinggi di luar negeri menjadi daya tarik yang sulit ditolak. Namun, di sisi lain, fenomena ini mengungkapkan masalah yang lebih besar: brain drain, atau hilangnya talenta terbaik ke negara lain akibat sistem dalam negeri yang gagal memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Kegagalan Kapitalisme dalam Mewujudkan Kesejahteraan
Fenomena ini bukan terjadi secara kebetulan. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia berbasis kapitalisme, yang pada hakikatnya hanya menguntungkan segelintir orang dan semakin memperlebar jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Kapitalisme menjadikan negara berkembang seperti Indonesia hanya sebagai pemasok tenaga kerja murah dan sumber daya alam bagi negara maju, tanpa memberikan kesejahteraan yang layak bagi rakyatnya.
Dampaknya terlihat jelas. Pendidikan berkualitas hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu membayar mahal, sementara mayoritas rakyat harus puas dengan sistem pendidikan yang tidak mampu mencetak SDM berkualitas. Lapangan kerja yang tersedia pun terbatas, dengan gaji yang sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Alhasil, banyak generasi muda yang merasa tidak memiliki pilihan selain mencari peluang di luar negeri.
Lebih jauh, kesenjangan ekonomi tidak hanya terjadi di dalam negeri tetapi juga di tingkat global. Negara maju terus mendapatkan manfaat dari eksploitasi negara berkembang, baik melalui tenaga kerja maupun sumber daya alam. Sistem liberalisasi ekonomi yang semakin menguat hanya memperburuk keadaan, menjadikan negara berkembang semakin tertinggal dan bergantung pada negara maju.
Solusi Islam: Mewujudkan Kesejahteraan Sejati
Islam memiliki solusi yang jelas dalam menghadapi permasalahan ini. Dalam sistem Islam, negara memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya, tanpa bergantung pada kapitalisme atau liberalisme ekonomi. Ada beberapa mekanisme utama dalam Islam yang dapat mengatasi fenomena #KaburAjaDulu:
Negara Wajib Menyediakan Lapangan Kerja
Islam mewajibkan negara untuk menyediakan lapangan kerja bagi setiap laki-laki baligh, baik di sektor pertanian, perdagangan, industri, maupun jasa. Negara juga harus memastikan pengelolaan sumber daya alam yang diberikan oleh Allah Swt. digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan korporasi atau asing.
Pendidikan Gratis dan Berkualitas
Dalam sistem Khilafah, pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara. Negara bertanggung jawab menyediakan sistem pendidikan yang berkualitas tinggi dan gratis bagi seluruh rakyat, tanpa diskriminasi. Pendidikan dalam Islam tidak hanya bertujuan mencetak tenaga kerja, tetapi juga membentuk individu yang memiliki keimanan dan kesiapan untuk membangun negeri. Dengan pendidikan yang baik, SDM berkualitas tidak akan merasa perlu untuk meninggalkan negerinya demi mencari kehidupan yang lebih baik.
Distribusi Kekayaan yang Adil
Islam memiliki mekanisme yang jelas dalam mengatur distribusi kekayaan agar tidak hanya berputar di kalangan elit tertentu. Dengan sistem ekonomi Islam, rakyat akan mendapatkan haknya secara adil, tanpa adanya eksploitasi oleh segelintir pihak. Pajak yang menekan rakyat tidak akan diberlakukan, sementara sumber daya alam akan dikelola oleh negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat.
Menjamin Kesejahteraan Rakyat Secara Individu
Berbeda dengan kapitalisme yang hanya memperkaya segelintir orang, sistem Islam mewajibkan negara untuk memastikan setiap individu mendapatkan kesejahteraan yang layak. Negara bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar rakyat, seperti sandang, pangan, dan papan, sehingga tidak ada lagi alasan bagi rakyat untuk meninggalkan negerinya demi mencari penghidupan di tempat lain.
Khilafah: Solusi Global untuk Keadilan dan Kesejahteraan
Lebih dari sekadar solusi dalam negeri, tegaknya Khilafah akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Dalam sistem Islam, kesenjangan global yang diciptakan oleh kapitalisme akan dihapuskan, dan keadilan ekonomi akan ditegakkan. Negara-negara Islam tidak akan menjadi sasaran eksploitasi negara maju, tetapi justru akan menjadi pusat peradaban yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Fenomena #KaburAjaDulu adalah bukti nyata kegagalan sistem yang diterapkan saat ini. Jika solusi yang diambil masih dalam kerangka kapitalisme, maka permasalahan ini hanya akan berulang dan semakin memburuk. Oleh karena itu, solusi sejati bukanlah sekadar perbaikan dalam sistem yang rusak, tetapi perubahan mendasar menuju sistem Islam yang akan benar-benar menyejahterakan rakyat.
Maka, pertanyaannya sekarang: apakah kita akan terus membiarkan generasi muda "kabur" dari negerinya sendiri, atau kita akan berjuang untuk mewujudkan perubahan hakiki dengan menegakkan sistem Islam yang membawa keadilan dan kesejahteraan bagi semua?
Solusi sejati bukanlah dengan memperbaiki sistem yang rusak, tetapi dengan menggantinya dengan sistem Islam yang akan benar-benar menyejahterakan rakyat.