| 132 Views
Janda Kaya Nikahi Pria Pengangguran, Solusi Mengatasi Pengangguran?

Oleh : Sri Nurnaningsih
Aktivis Muslimah
Beberapa hari lalu, pernyataan Cawagub Jakarta, Suswono, tentang saran janda kaya nikahi pemuda pengangguran menuai protes. Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan organisasi Bang Japar, Sabtu (26/10/2024).
Mirisnya Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 ini menggunakan sosok manusia yang mulia yakni Rasulullah SAW sebagai contoh yang menikahi Khadijah RA.
Walaupun akhirnya ia meminta maaf melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Dalam video klarifikasinya, Suswono mengatakan, pernyataan itu hanya candaan dalam konteks kepedulian terhadap anak yatim dan janda, mencari solusi terhadap masalah kemiskinan, dan mengatasi pengangguran.
•Rasulullah Bukan Pengangguran
Menjadikan Rasulullah sebagai contoh pemuda pengangguran yang dinikahi oleh Khadijah RA adalah keliru, minim literasi. Perlu diketahui bahwasanya Rasulullah bukan seorang pengangguran, beliau seorang pedagang yg dijuluki Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Dibawah asuhan Pamannya, Abu Thalib, Muhammad SAW belajar bisnis perdagangan sejak kecil. Beliau ikut bersama pamannya untuk berdagang ke negeri Syam.
Saat Rasulullah meminang Khadijah binti Khuwailid RA, Nabi memberikan mahar unta sebanyak 20 unta bakrah. Unta bakrah adalah unta betina muda. Jika satu unta kita hitung 50 juta maka 20 unta adalah senilai 1 milyar jika dikonversikan kedalam mata uang Indonesia. Itu artinya beliau adalah sosok yang siap secara finansial.
•Menikahi Janda Kaya Bukan Solusi Mengentaskan Kemiskinan
Yang tidak kalah penting yg perlu diketahui bahwasanya pernyataan janda kaya menikahi pria pengangguran itu bukan solusi bagi pengentasan kemiskinan di semua level wilayah kewenangan pemerintahan, mulai dari RT hingga negara.
Saya setuju dengan pernyataan Nanda Ismael
"Pengangguran tidak berkorelasi dengan menikahi janda kaya. Pengangguran adalah bentuk paling nyata dari kegagalan pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja dan hal terkait lainnya,” kata Nanda kepada Alinea.id, Senin (28/10)
•Solusi Islam Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan
Solusi yang shahih adalah dengan menerapkan sistem ekonomi Islam. Dalam sistem Islam memiliki regulasi kepemilikan yang itu tidak dimiliki oleh kapitalisme. Kapitalisme menganggap bahwa setiap manusia berhak memiliki apa pun termasuk sumber daya alam seperti barang tambang pun boleh dikuasai oleh siapapun baik swasta maupun pihak asing.
Lain halnya dengan Islam. Rasulullah SAW bersabda :
“Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Maka haram hukumnya barang milik umum dikuasai oleh individu baik swasta maupun asing sebab barang tersebut milik seluruh rakyat.
Negara-lah yang berhak mengelolanya dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat untuk kesehatan, pendidikan dll. Dengan begitu persoalan pengangguran dan kemiskinan akan terselesaikan karena Sumber Daya Alam yang melimpah yang dikelola negara akan benar-benar disalurkan kepada rakyat.
Jika pengelolaan Sumber Daya Alam yang melimpah sepenuhnya ada di tangan negara dan hal ini akan sangat menyerap lapangan pekerjaan. Eksplorasi bahan mentah sangat membutuhkan tenaga kerja. Saat ini, tersebab pengelolaan diserahkan pada swasta, pihak swasta bebas menentukan asal tenaga kerjanya. Alhasil, tenaga kerja asing banyak masuk yang menyebabkan banyak pengangguran.
Sistem ekonomi Islam ini hanya dapat diterapkan didalam sistem yg berasaskan Islam yakni Daulah Khilafah.
Wallahu a'lam.