| 152 Views

Generasi Yang Sholeh Dan Sholihah Serta Berkualitas Hanya Dalam Islam ! Why Not !

Oleh : Jahidah El Husna

Potret Generasi Saat ini 

1. Remaja marak bundir (bunuh diri), tanda rapuhnya mental remaja dan kita tahu untuk saat ini udah gak aneh lagi denger kasus bundir di kalangan remaja. mengapa demikian ? Hal itu  karna kehidupan sistem kufur ini (sekuler, kapitalis) yang masih diterapkan di negara Indonesia tercinta ini, sangat memperihatinkan kehidupan yg terus menghantui kalangan remaja mulai dari UKT mahal, pengangguran, kemiskinan, terlilit pinjol, kekeran, pembunuhan antar remaja, terlanjur gaul bebas kecanduan narkoba, miras, tauran dan misih banyak lagi problem problem yang lain dan kita tahu itu semua akibat diterapkannya sistem yang kufur kusus nya di negri yg tercinta kita ini dan nampaknya pemerintah kita sangat abai dalam memperhatikan rakyatnya khususnya kalangan generasi mudanya hal ini dapat di buktikan dengan berbagi kebijakan yang tidak sama sekali menguntungkan generasinya justru sebaliknya hanya mendzolimi rakyat dengan  kebijakan nya 

2. Remaja dan terjebaknya arus teknologi. Tidak bisa di pungkiri, lahir nya berbagi teknologi yang semakin moderen membawa banyak kemudahan khususnya bagi kaum gen z, diantaranya dapat memperluas akses informasi serta membuka peluang dalam berbagai bidang, dengan itu tak heran jika banyak yang berbondong bondong menggunakannya, namun sayang seribu sayang tak sedikit  dari kalangan gen z ini yang mengunakan teknologi untuk arah perbaikan / mencapai kesuksesan. justru sebaliknya tidak sedikit gen z mengunakan teknologi secara berlebihan gen z terlanjur tengelam dalam dunia Maya nya bahkan telah banyak memberikan dampak negatif pada diri gen z ada yg tidak pernah absen memfitnah saudara muslimnya medsos, ada yg sampai candu melihat tayang tayangan berupa foto/ vidio porno, ada yang mengunakan medsos nya untuk bermesraan dengan pasangan yg blm Halal, banyak yg kecanduan game online, bahkan ada yg sampai tidok solat hanya demi menamatkan suatu film /menonton idolanya.

Nauzubillah sampai akhirnya dampak negatif itu mempengaruhi psikologi diri gen z dari mustika news  Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan teknologi berlebih dengan peningkatan stres, kecemasan, hingga depresi. Karna tekanan perbandingan sosial di medsos, banyak gen z yg tertular penyakit (FOMO) akhirnya berbondong bondong tampil dan memamerkan kondisi sosial nya di medsos yg sering kali memicu cinta dunia dan rasa rakus terhadap dunia, rupanya kehidupan yg Hedon telah mempengaruhi kehidupan gen z kearah yang jauh dari pandangan Islam.

3. Remaja dan kesehatan mental      
Sudah menjadi hal yang wajar jika masa remaja adalah masa yang sangat istimewa bagimana tidak, seluruh potensi nya masih produktif, penuh dengan ide yg kreatif serta terciptanya semangat yang luar bias, dengan demikian dapat disimpulkan masa remaja adalah masa kemasan dimana didalam sebuah keluarga, masarakat, sampai negara menyimpan harapan yg lebih dalam keberlangsungan kehidupan  mereka, namun lagi dan lagi itu semu pupus ditelan realita. Pasca keruntuhan khilafah Islamiyyah otomatis aturan kehidupan manusia digantikan dengan aturan yg batil, buktinya sistem saat ini yg mengatur kehidupan khususnya bagi umat muslim di Indonesia yg tercinta di pimpin oleh orang orang yang cinta dunia, yang haus kekuasaan bahkan jauh dari faham agama, bahkan ada yg faham agama pun ikut terjerumus kedalam lautan dunia yg fana ini Al hasil Meraka abai terhadap tugas/kewajiban nya sebagai sang pemimpin umat, terlebih undang undang yg dibuatnya disandarkan pada ide ide barat, buktinya bangunan pendidikan yang begitu banyak di Indonesia namun kurikulum yg diterapkan nya nyatanya membebek pada ide barat.

Itulah sistem sekuler dalam wadah pendidikan belum lagi problem kenaikan UKT tapi disamping itu ekonomi umat ambruk, lapangan pekerjaan sulit di dapat gaji yang tidak seberapa sedangkan kebutuhan yang semakin banyak sedangkan gerbang pinjol terbuka lebar walhasil tidak sedikit remaja yang mengunakannya dengan dalih agar tercukupinya kebutuhan hidup dan banyak lagi problem yang telah dirasakan remaja diera dijital ini yg kemudian memicu kecemasan pada diri generasi hal ini disandarkan Berdasarkan I-NAMHS (2022), gangguan mental yang paling banyak diderita remaja adalah gangguan cemas (gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) sebesar 3,7%, diikuti oleh gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar 0,5%. Tekanan akademik, perundungan siber, dan perubahan sosial budaya telah menciptakan lingkungan yang semakin menantang bagi kesehatan mental generasi muda.

Survei Kesehatan Indonesia (2023), mengungkapkan depresi sebagai penyebab utama disabilitas pada remaja, dengan generasi Z (15-24 tahun) tercatat paling rendah dalam mengakses pengobatan. Kondisi ini dapat memicu peningkatan masalah sosial seperti bunuh diri dan penyalahgunaan zat terlarang. Pemahaman yang baik mengenai faktor penyebab depresi pada kelompok ini menjadi kunci penting dalam penyusunan strategi intervensi (Kemenkes, 2023)

Hal ini membuat Jeritan diam remaja Indonesia adalah panggilan mendesak bagi kita semua. Data menunjukkan lonjakan kasus gangguan mental di kalangan generasi muda, mengancam masa depan bangsa. Keluarga harus menjadi benteng pertama dalam mendeteksi tanda-tanda gangguan mental pada anakSekolah perlu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif, serta menyediakan layanan konseling yang mudah diakses. Para pembuat kebijakan perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk program kesehatan mental remaja, serta menyusun regulasi yang mendukung upaya pencegahan dan penanganan.namun semua itu tidak akan didapat pada negara yg menerapkan sistem kufur yakni sekuler kapitalis 

Islam Sebuah Diin Dan Ideologi 

Atas dasar itu berbeda dengan Islam, Islam yang merupakan Diin sekaligus idiologi dengan begitu Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dgn penciptanya, ternyata Islam lebih dari itu, mengatur masalah masalah atas segala masalah, mulai dari Islam mengatur kita dari bangun tidur sampai tidur lagi, bangun rumah Samapi bangun negara, pun termasuk mewjudkan generasi yg bermental baik lagi Solih solihah dan berkualitas dalam segala aktivitas way not ! 

Kita tahu ketika Islam barjaya dan sistem Islam di terapkan, pernahkah mendengar generasi nya bermental stoberi bahkan yupi tentu sajalah Tidak, pernahkan mendengar ktk Islam barjaya kasus bunuh diri pada generasinya, tidak, adakah yg kesulitan mendapat pekerjaan, Tidak, adakah kasus yang generasinya yg saling bunuh karena masalah cinta/ ekonomi / terlilit pinjol / adakah dari generasinya yg berani berbuat zina / sodomi ?  tidak, dan Jika ada itupun hanya 1/2 orang saja dalam pertahunnya dan itu pun langsung di kenai hukum sanksi yang sesuai dengan syariat Islam terlebih lagi pemimpinnya dalam sistem Islam TDK memiliki kepentingan lain selain bertanggung jawab mengurusi rakyatnya dengan aturan yang telah Allah tetapkan yakni, berupa syariat Islam secara Kaffah, selain itu sang si yg ditegakkan itu memiliki efek jara sekilgus penghapus dosa alayas (jawazir dan jawazim), TDK berhenti dari situ masarakat, keluarganya juga ikut membantu / berkontribusi dalam menjadikan masarakat yang penuh dengan ketaatan didalamnya, saling mengingat kan dalam kebaikan dan kesabaran dalam mewujudkan generasi yang berkualitas pendidikan dalam sistem Islam akan mendidik generasinya yg memiliki aqidah Islam yg benar , kepribadiannya yg islami serta terampil dengan potensi yg luarbiasa dengan demikian hanya dengan sistem Islam lah terujudnya generasi yg terbaik, seperti yang firman kan Allah dalam quran suroh Ali Imron : 110.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka," 

wa Allahhu 'alam bish showab"


Share this article via

113 Shares

0 Comment