| 155 Views
Gencatan Senjata di Palestina: Tak Mengubah Kenyataan

Oleh : Erni
Media melaporkan bahwa jumlah korban jiwa di Palestina terus meningkat, meskipun pada Rabu malam, 15 Januari 2025, Hamas dan Israel mengumumkan kesepakatan gencatan senjata. Harapan sempat mereka di Gaza saat kabar itu menyebar, bahkan warga di beberapa wilayah merayakannya. Namun, kegembiraan itu hanya bertahan sementara. Kehidupan rakyat Gaza, yang selama ini dihimpit perang dan penderitaan, kembali diterpa kenyataan pahit dengan bertambahnya korban, meski kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan. (news.detik.com, 16/01)
Gencatan senjata ini diinisiasi melalui mediasi Qatar, dengan tujuan menghentikan konflik bersenjata yang telah merenggut ribuan nyawa. Kesepakatan tersebut mencakup beberapa poin penting, seperti penghentian serangan, pembebasan sandera Israel, serta tahanan Palestina. Bantuan kemanusiaan untuk Gaza juga dijanjikan akan ditingkatkan. Banyak yang berharap kesepakatan ini menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih langgeng. Namun, apakah gencatan senjata ini benar-benar membawa perubahan?
Kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Meskipun kesepakatan tercapai, serangan dan kekerasan tetap terjadi. Bahkan, dilansir dari tempo.co, (19/01) beberapa jam setelah pengumuman gencatan senjata, serangan terhadap rakyat Palestina kembali terjadi. Situasi ini menggambarkan bahwa solusi sementara seperti gencatan senjata tidak cukup untuk menghentikan penderitaan rakyat Gaza. Hal ini mengindikasikan bahwa solusi mendalam dan menyeluruh masih sangat dibutuhkan.
Rakyat Gaza telah lama menjadi simbol keteguhan dan keberanian. Di tengah kelaparan, pembunuhan, dan kehilangan para pemimpin perjuangan yang gugur, mereka tetap teguh mempertahankan tanah mereka. Zionis, meskipun memiliki kekuatan militer yang jauh lebih besar, tidak mampu mematahkan semangat perlawanan rakyat Gaza. Keteguhan ini bukan hanya sekadar perjuangan mempertahankan wilayah, tetapi juga cerminan keyakinan bahwa tanah Palestina adalah hak rakyatnya.
Namun, meski keteguhan ini luar biasa, dunia internasional seolah belum sepenuhnya mendukung perjuangan rakyat Gaza. Banyak pihak yang hanya menjadi penonton atau bahkan memberikan dukungan secara tidak langsung kepada pihak yang menindas. Kondisi ini membuat rakyat Palestina terus berjuang dengan sumber daya yang terbatas, sementara mereka dihadapkan pada tekanan militer yang masif.
Gencatan senjata sering kali dipandang sebagai langkah awal menuju perdamaian. Namun, jika dilihat dari pengalaman sebelumnya, gencatan senjata di Palestina sering kali hanya menjadi jeda sementara sebelum kekerasan kembali terjadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah gencatan senjata benar-benar memberikan solusi, atau hanya menjadi ilusi perdamaian yang menunda konflik lebih besar?
Gencatan senjata saat ini, meskipun memberikan secercah harapan, tidak mengubah kenyataan pahit yang dialami rakyat Gaza. Serangan yang terus terjadi setelah kesepakatan menunjukkan bahwa akar masalahnya tidak pernah benar-benar diselesaikan. Penjajahan, perampasan tanah, dan ketidakadilan yang dialami rakyat Palestina masih menjadi kenyataan sehari-hari.
Melihat kenyataan ini, jelas bahwa solusi sementara seperti gencatan senjata tidak cukup. Perjuangan rakyat Palestina membutuhkan solusi hakiki yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Dalam pandangan Islam, solusi ini hanya dapat dicapai melalui jihad dan tegaknya Khilafah. Kemenangan sejati, sebagaimana yang diyakini umat Islam, adalah milik mereka yang berjuang di jalan Allah. Pertolongan Allah akan datang bagi mereka yang tetap teguh pada jalan-Nya, tanpa menyerahkan urusan kepada musuh-musuh Allah.
Umat Islam di seluruh dunia memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Dukungan ini bukan hanya berupa doa, tetapi juga langkah nyata yang sesuai dengan tuntunan Allah. Kemenangan tidak akan datang tanpa usaha dan perjuangan yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, umat Islam harus bersatu, memperkuat ukhuwah, dan mewujudkan solusi hakiki yang akan membawa keadilan dan kedamaian sejati.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel, meskipun memberikan sedikit harapan, tidak cukup untuk mengubah kenyataan yang dialami rakyat Gaza. Selama akar masalah seperti penjajahan dan ketidakadilan tidak diselesaikan, penderitaan rakyat Palestina akan terus berlanjut. Solusi sementara hanya akan menjadi ilusi perdamaian yang tidak bertahan lama. Oleh karena itu, umat Islam harus terus berjuang untuk mewujudkan solusi hakiki yang sesuai dengan tuntunan Allah, sehingga keadilan dan kedamaian sejati dapat tercapai di Palestina.
Wallahu'alam bishawab