| 173 Views
Fenomena Bunuh Diri: Gagalnya Sistem Kapitalis Menjaga Mental Rakyatnya

Oleh : Ria Imazya
Aktivis Muslimah
Fenomena Bunuh diri di Indonesia perlu ditangani dengan serius karena menjangkiti semua kalangan masyarakat, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Tentu ini menjadi persoalan serius yang perlu perhatian extra dari negara. Salah satu kasus anak kelas 5 SD, di Pekalongan yang memutuskan bunuh diri karena HP-nya disita ibunya (kompas.com, 30/11/2023).
Terbaru mahasiswa perguruan tinggi Jambi melakukan aksi bunuh diri, bahkan sebelum aksi tersebut sempat mencari cara untuk bunuh diri dugaan sementara karena depresi (Detik.com, 15/07/2024). Disusul lima anggota Polri juga mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri (Mediaindonesia.com, 18/7/2024) .
Sungguh mengerikan! Maraknya fenomena bunuh diri ini menunjukkan lemahnya mental masyarakat akibat penerapan sistem sekuler kapitalis telah menyebabkan pola pikir liberal yang menjadikan seseorang bebas untuk mengakhiri hidup ketika tak mampu menyelesaikan persoalan.
Ditambah pula kehidupan ekonomi masyarakat di sistem kapitalis ini begitu berat dan menyengsarakan membuat rakyat begitu kesulitan mencari sesuap nasi untuk anak dan istri, beban para pekerja yang tak manusiawi, pendidik baik guru dan dosen, ancaman PHK, jeratan riba di segala sektor, mahalnya semua kebutuhan pokok, dan tidak adanya jaminan keamanan.
Belum lagi pergaulan bebas saat ini membuat generasi tak lagi mengenal agama, dan hanya menuruti hawa nafsu saja sehingga begitu mudah putus asa. Sungguh ini membuktikan kegagalan kapitalis menjaga kesehatan mental rakyat.
Namun, lain halnya dengan sistem Islam. Ketika negara menerapkan sistem Islam maka akan terwujud generasi tangguh dan kokoh. Pasalnya, pemimpin (Khalifah) dalam sistem Islam akan mampu mengurus rakyat dan memberikan kehidupan terbaik. Memudahkan urusan rakyat mulai dari memberikan lapangan pekerjaan agar rakyat bisa memenuhin sandang, pangan, dan papannya.
Tak hanya itu, negara juga akan memudahkan akses kesehatan agar masyarakat memiliki jiwa raga yang sehat dan kuat serta akan memberi jaminan pendidikan yang berbasis akidah Islam yang sudah terbukti mampu melahirkan generasi tangguh, cerdas akalnya dan kuat imannya. Dengan demikian, negara dalam sistem Islam akan mampu melakukan periayahan dengan maksimal atas dasar keimanan kepada Allah SWT.[]