| 19 Views

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bukan Solusi Hakiki

Oleh : Ade Aisyah A.Md
Aktivis Dakwah Islam Kafah dan Member AMK, tinggal di Garut, Jawa Barat

Bagai gayung bersambut, di tengah rencana Trump merelokasi warga Gaza, Indonesia menawarkan rencana evakuasi. Kontroversi rencana pemerintah Indonesia ini mengemuka. Indikasi kuat Indonesia memuluskan agenda penjajah tak bisa dihindari.

Dikutip dari bbc.com (11/04/3025) Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi 1.000 warga Palestina korban perang Israel-Hamas di Jalur Gaza memicu kontroversi. Pengamat menganggap wacana itu bisa menjadi blunder yang bisa memicu protes dari dalam dan luar negeri.

Sebenarnya tidak hanya menjadi blunder, pernyataan Prabowo tersebut sesungguhnya justeru akan memuluskan agenda  pengusiran warga Gaza seperti yang diinginkan penjajah.

Sangat disayangkan, rencana Prabowo ini justru kontraproduktif dengan seruan jihad yang disuarakan oleh banyak pihak hari ini termasuk para ulama dunia. Padahal Palestina saat ini membutuhkan kekuatan militer real untuk mengakhiri penjajahan.

Para ulama menyadari bahwa tidak ada solusi hakiki untuk masalah penjajahan Palestina selain jihad. Bantuan kemanusiaan yang selama ini diberikan nyatanya tidak mampu menghentikan penjajahan dan genosida terhadap warga Palestina.

Apabila rencana evakuasi warga Gaza ini benar-benar dijalankan, jelas hal ini akan semakin menjauhkan kaum muslimin dari solusi hakiki untuk Palestina. Warga Gaza tidak berhak terusir dari negerinya sendiri. Sejatinya, Zionislah yang melakukan pendudukan bahkan perampasan wilayah.

Solusi hakiki yang semestinya dilakukan adalah mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina. Negeri-negeri muslim seharusnya mengerahkan segenap kekuatan militer  bukannya warga Gaza yang dievakuasi.

Di sisi lain, evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Indonesia atas kebijakan baru AS menaikkan tarif impor. Keberhasilan dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut, bisa jadi digunakan alat AS untuk menekan Indonesia agar melakukan evakuasi warga Gaza. Inilah buah simalakama bagi negeri yang tergantung kepada negara lain. Kepentingan negeri sendiri lebih diutamakan meskipun mengorbankan jalinan ukhuwah Islamiyah.

Pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad. Namun hari ini hal tersebut ibarat jauh panggang dari api. Nasionalisme dan prinsip tidak boleh ikut campur tangan urusan negara lain menjadi penghalang utama. Ukhuwah Islamiyyah yang menggambarkan bahwa kaum muslimin ibarat satu tubuh tidak bisa terwujud. Sekat negara bangsa berhasil mencabik-cabit kesatuan umat Islam sedunia.

Sikap pemimpin muslim yang mengabaikan penderitaan sesama muslim lainnya menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim . Seruan _aynal muslimun,_ dimanakah kaum muslimin dalam pembelaan terhadap Palestina untuk melepaskan mereka dari penjajahan sangat relevan untuk menggambarkan kondisi saat ini. Kaum muslimin seakan-akan melakukan pembiaran terhadap genosida yang terus berlangsung.

Negeri muslim seharusnya melepaskan ketergantungan dari negara manapun termasuk AS. Negeri muslim layak menjadi negara adidaya yang memimpin dunia. Bentuk  sistem pemerintahan Islam berupa Khilafah saja yang bisa mewujudkan negeri muslim menjadi negara adidaya.

Khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan Syariat Islam sehingga menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Khilafah juga yang mampu memobilisasi militer di setiap negeri muslim untuk membela kaum muslimin dimanapun berada termasuk di Palestina. Sayangnya, hari ini Khilafah belum tegak, kita menyaksikan nasib umat Islam pun semakin sengsara.

Umat selayaknya menolak rencana evakuasi warga Gaza dan tetap menyeru penguasa untuk mengirimkan tentara demi membela saudara muslim kita di Palestina. Pada saat yang sama, umat pun harus semakin kuat berjuang menegakkan Khilafah mengikuti metode perjuangan Rasulullah Saw.

Gerakan perjuangan menegakkan Khilafah ini membutuhkan kepemimpinan partai Islam ideologis agar tetap berada di jalur perjuangannya yang benar. Dengan demikian, hal ini bisa memberikan pengaruh besar dalam mendorong penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tentara dalam rangka berjihad dan tegaknya Khilafah.

Tidak diragukan lagi, solusi hakiki untuk membebaskan Palestina dari cengkraman penjajah adalah hanya dengan jihad dan Khilafah. Tidak ada yang lain.

Wallaahu a'lam bish shawab.


Share this article via

0 Shares

0 Comment