| 468 Views

Bullying Makin Meningkat

Oleh: Ummu Fazza

Masa anak-anak yang seharusnya menjadi masa menyenangkan berubah menjadi masa yang pilu dengan ada nya kasus perundungan (bullying) yang kerap kali terjadi. 

Kasus perundungan yang terjadi di Bengkong Sadai, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Menjadi luka pilu yang mendalam bagi dunia anak khususnya di Kota Batam. Mirisnya, anak-anak tersebut berada pada usia 14 tahun, bahkan lebih mirisnya lagi anak di bawah umur tersebut juga sudah pernah melakukan praktik Open BO (Booking Out). Hal itu disampaikan oleh Nina selaku Wakil Ketua Divisi Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH) dan Pengasuhan Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Kota Batam. (02/03/2024). Dilansir dari Batamnews.co.id.

Sungguh sangat disayangkan generasi yang seharusnya menjadi bibit yang bagus untuk perubahan yang baik, sekarang malah menjadi generasi yang hancur dengan masa depan yang suram.

Perilaku anak saat ini sudah banyak mengarah kepada tindak kriminal, hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Banyak faktor yang menyebabkan anak-anak tidak mempunyai rasa belas kasih terhadap orang lain. Lingkungan keluarga, pendidikan atau sekolah, masyarakat, serta perkembangan digital sangat memengaruhi perilaku anak. 

Hal ini akibat dari sistem kapitalisme sekuler yang diterapkan saat ini, sehingga membuat kerusakan demi kerusakan yang tidak dapat diselesaikan. Sebab, masyarakat jauh dari ajaran agama dan standar kebahagian masyarakat adalah materi sehingga sikap individualisme tumbuh subur di masyarakat.

Disamping itu, kurikulum yang berfokus pada sekularisme, jauh dari mencetak individu-individu yang saleh dan berpengetahuan, justru menghasilkan generasi yang kekurangan iman dan cenderung memecahkan masalah dengan kekerasan, bahkan menganggap cara apa pun dibenarkan. Tidak mengherankan jika generasi yang dihasilkan justru menjadi penyebab masalah.

Itulah gambaran suram tentang pendidikan dalam konteks sekularisme. Alih-alih membantu menyelesaikan beragam masalah generasi, sekularisme justru menjadi akar kerusakan generasi saat ini.

Satu-satunya jalan untuk menuntaskan masalah perundungan yang makin mengkhawatirkan saat ini adalah dengan menerapkan sistem Islam di semua aspek kehidupan. Sebab, aturan Islam saling berkaitan satu sama lain.

Islam mempunyai solusi terhadap semua masalah yang dihadapi manusia tak terkecuali masalah perundungan. Dengan diterapkannya sistem Islam di semua lini kehidupan akan mampu menciptakan manusia seutuhnya yaitu manusia yang sesuai dengan fitrah.

Islam juga mempunyai sanksi untuk mencegah semua masalah-masalah yang timbul dalam interaksi manusia, tak terkecuali sanksi untuk perundungan. Sanksi dalam Islam sifatnya tegas sehingga orang lain tidak terpikir untuk melakukan kesalahan yang sama. 

Maka dari itu, untuk menuntaskan kasus perundungan, haruslah menerapkan sistem Islam dalam kehidupan. Penerapan hukum-hukum Islam secara kafah tidak hanya mampu melindungi generasi, tetapi akan memaksimalkan ketaatan kita kepada Allah Swt. 

Wallahu'alam bishshwwab.


Share this article via

80 Shares

0 Comment