| 447 Views
Tantangan Berpuasa di Era Digital

Oleh: Silvarina Mahdiar
Aktivis Muslimah
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kita dihadapkan pada berbagai kemudahan dalam hidup sehari-hari. Pada saat yang sama, teknologi juga membawa dampak buruk bagi kehidupan kita sebagai umat Muslim. Salah satunya ketika melaksanakan ibadah puasa banyak sekali tantangannya. Adapun tantangan yang harus kita hadapi yakni:
Pertama, ketidakmampuan memisahkan diri dari dunia digital. Karena terlalu sering tergoda menggunakan media sosial, mengobrol atau bermain game online, dan lain sebagainya, bahkan saat sedang berpuasa. Kita lupa bahwa bulan Ramadhan adalah bulan suci yang harus diisi dengan ibadah dan introspeksi diri bukan malah banyak berselancar di dunia maya.
Kedua, adanya godaan untuk tidak menjaga perilaku dan ucapan yang baik di dunia maya. Apalagi di media sosial berseliweran berbagai hal yang negatif dan provokatif dan tidak jarang ikut terpancing dan membalas dengan perilaku yang sama. Apalagi di bulan mulia sebagai umat Muslim yang baik, harusnya menghindari segala bentuk perilaku yang buruk dan menjaga ucapan dengan baik agar pahala dalam berpuasa kita tidak berkurang.
Ketiga, kesulitan memprioritaskan ibadah di tengah rutinitas sehari-hari. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk beribadah dan merenungkan diri, padahal bulan Ramadhan bulan yang bertabur pahala. Sebagai umat Muslim, harusnya selalu mengedepankan ibadah sebagai prioritas utama dalam hidup.
Keempat, kesulitan menjaga kualitas tidur pada saat berpuasa. Kita sering kali begadang untuk menyelesaikan tugas atau untuk bersantai di malam hari. Hal ini membuat kita sulit untuk bangun sahur, sehingga berisiko mengalami kelelahan dan gangguan kesehatan lainnya.
Kelima, sulitnya menjaga pola makan yang sehat saat berbuka dan sahur. Kita cenderung makan berlebihan dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan berlemak dan manis. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan berat badan, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya.
Keenam, sulitnya untuk menjaga fokus dan konsentrasi saat berpuasa. Kita sering merasa lelah dan lemas pada siang hari, sehingga sulit untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Kita juga sulit untuk fokus pada ibadah dan kegiatan lainnya, sehingga mengalami penurunan produktivitas. Padahal bulan Ramadhan ini harusnya produktivitas kita meningkat.
Ketujuh, adanya godaan untuk menonton konten yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Di saat puasa pun berbagai konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama tetap ditayangkan di televisi, seperti film dan acara yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, atau kejahatan lainnya.
Kedelapan, kesulitan untuk menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman-teman selama berpuasa. Kita cenderung mudah tersinggung dan tidak sabar dalam berbicara, sehingga sulit untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang di sekitar kita. Padahal, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan kasih sayang, sehingga kita harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama.
Kesembilan, adanya tekanan dari lingkungan untuk tidak berpuasa atau mengabaikan kewajiban agama. Saat ini, kita seringkali dihadapkan pada tekanan dari lingkungan sekitar untuk tidak berpuasa atau mengabaikan kewajiban agama lainnya. Hal ini dapat mengganggu ketenangan dan ketulusan hati kita dalam menjalankan ibadah.
Keseepuluh, kesulitan untuk memahami makna sebenarnya dari berpuasa. Kita sering kali berpuasa hanya karena kewajiban agama, namun tidak memahami makna sebenarnya dari berpuasa itu sendiri. Padahal, berpuasa adalah kesempatan bagi kita untuk meningkatkan kesadaran diri, menjaga ketakwaan kepada Allah SWT, serta memperbaiki diri dalam berbagai aspek kehidupan.
Itulah tantangan yang harus kita hadapi di era digitalisasi ini Ketika menjalankan ibadah puasa. Sebagai umat Muslim yang baik, kita harus tetap kuat dalam menjaga ketakwaan kita kepada Allah SWT. Jangan sampai ibadah puasa ini dijalankan dengan sia-sia. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran diri, menjaga kualitas hidup, serta memperbaiki diri dalam berbagai aspek kehidupan sebagai umat Muslim yang berkualitas.[]