| 23 Views

Program Genting untuk Kasus Stunting, Bukti Negara Abai

Oleh : Rita Razis

Stunting masih menjadi PR, meski berbagai upaya sudah dilakukan akan tetapi belum ada perubahan yang signifikan. Kasus stunting pun semakin buruk karena tambahnya permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seperti terjadinya PHK, sempitnya lapangan kerja, harga kebutuhan yang terus naik dan lain sebagainya. Sehingga faktor tersebut menjadi penghalang masyarakat untuk memenuhi makanan yang sehat dan bergizi.

Seperti salah satu program pemerintah Boyolali yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Dimana Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) /Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji berkunjung ke rumah keluarga yang memiliki anak usia di bawah dua tahun atau batuta dan rumah ibu hamil. Salah satu ibu hamil di Desa Randusari, Kecamatan Teras,  Boyolali. Di sana Wihaji menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain menu nutrisi, air bersih, rumah layak huni (RTLH) dan edukasi. Untuk pemberian menu nutrisi diberikan oleh petugas pendampingan setiap hari sampai seribu hari pertama dengan bujet Rp15.000 per hari.

Adapun anggaran program Genting bukan berasal dari pemerintah tetapi murni dari orang tua asuh jaga stunting yaitu perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan perorangan. Sebab kasus stunting sekarang menurut Wihaji, “Untuk sekarang prevalensi stunting di Indonesia 21,5, artinya setiap lima balita ada satu orang stunting. Di Jawa Tengah ada 20,8, sama jadinya kalau ada lima balita, ada satu orang stunting. Target penurunan ke 18%, harapan kami lebih baik dari itu.” Sehingga program MBG untuk ibu hamil, menyusui dan balita sudah dimulai secara bertahap kemudian akan segera berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (espos.id, 24 Februari 2025).

Memperburuk Kondisi Rakyat

Ironis, hidup sehat, layak dan sejahtera tidak bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Butuh effort materi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan pokok, meski kondisi ekonomi sedang terpuruk. Kasus stunting yang semakin menjamur menunjukkan jika masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama makanan bergizi dan sehat. Situasi bisa makan hari ini pun sudah bersyukur, tanpa memperhatikan apa saja komposisi makanan tersebut. Sedangakan untuk hari esok harus diperjuangkan lagi. Meski rakyat sudah jenuh dan mengeluh dengan kondisi sekarang, akan tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak.

Kemudian kebijakan pemerintah tentang memberikan tugas baru kepada pihak swasta untuk menjadi penanggung jawab program Genting. Maka kebijakan ini akan memperburuk kondisi masyarakat. Sebab pemerintah bersikap abai dan melepaskan kewajiban yang harus dilakukannya, bukan malah mengalihkan tanggung jawabnya kepada pihak lain. Selain itu, problematika dari program-program pemerintah seperti BLT, subsidi dan lain-lain sering tidak tepat sasaran. Rakyat tidak mampu yang seharusnya menjadi prioritas malah terabaikan dan tidak mendapatkan apa-apa. Sedangkan rakyat yang mampu dan dekat dengan salah satu pelaksanaan program justru mendapatkan bantuan tersebut. Begitu pula program untuk penanganan stunting ini, akan ada kemungkinan terjadi penangan yang sama. Yaitu salah sasaran dan tidak bisa merata.

Seharusnya pemerintah dapat mengambil pelajaran dari kasus yang pernah terjadi. Dimana pemerintah harus mengetahui kondisi masyarakatnya di lapangan. Jangan hanya saat pesta rakyat saja baru mendekat. Kemudian fungsi pemerintah yang semakin lemah dan hanya sebagai regultor saja, membuat nasib rakyat terabaikan dan tidak teriayah dengan maksimal. Ditambah lagi, hidup dalam sistem kapitalis liberal menjadikan pengusaha sebagai penguasa. Mereka dengan mudah dan leluasa menjalankan kepentingan yang ada. Kemudian rakyat lagi yang menjadi korbannya. Inilah lingkaran setan yang akan terus berputar jika masih mempertahankan sistem kapitalis liberal.

Islam Memiliki Solusi Tuntas

Berbeda jika menerapkan sistem Islam. Sistem berasal dari Sangpencipta yang mendatangkan rahmat bagi seluruh alam. Sistem yang memiliki solusi tuntas untuk segala problematika rakyat yang terjadi sekarang. Salah satunya untuk mengatasi dan menyelesaikan kasus stunting. Dalam sistem Islam negara adalah kunci kesejahteraan rakyat. Sehingga negara akan bertanggungjawab penuh dan maksimal dalam meriayah dan menangani masalah rakyat.

Ketika ada kasus sunting maka negara akan langsung dan segera turun tangan, melakukan identifikasi penyebabnya. Kemudian tidak hanya itu, negara juga akan memberikan solusi dari masalah pemicu stunting. Antara lain, memberikan kemudahan dan banyak lapangan pekerjaan, memberikan upah yang layak dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, menjaga harga-harga kebutuhan terutama kebutuhan pokok agar tetap stabil sehingga rakyat dengan mudah memenuhi kebutuhan yang maksimal dan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.

Jadi, hanyalah sistem Islam yang bisa menyelesaikan kasus stunting dengan tutas. Sebab nasib rakyat lebih diprioritaskan dan terjamin kesehatannya.

Wallahu a'lam bissowab.


Share this article via

36 Shares

0 Comment