| 31 Views
Pembebasan Palestina dan Kepemimpinan Islam

Oleh : Hany Rofiqoh
Ciparay Kab. Bandung
Dikutip dari laporan CNBC.com, bahwa serangan udara besar-besaran kembali mengguncang Gaza usai berakhirnya masa gencatan senjata, memicu eskalasi terbaru dalam konflik Israel-Palestina. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan ini baru permulaan dan akan terus dilakukan hingga tujuan mereka tercapai yakni menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera.
Dalam pernyataannya pada 18 Maret 2025, Netanyahu menyebut bahwa negosiasi damai akan berlangsung “di bawah desingan peluru.” Hari itu mencatatkan lebih dari 400 korban jiwa, menjadi hari paling mematikan sejak pecahnya konflik pada 2023.
Situasi semakin memilukan ketika Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Mirjana Spoljaric, pada 11 April 2025 menggambarkan kondisi Gaza sebagai “neraka dunia.” Ia memperingatkan bahwa rumah sakit di Gaza akan kehabisan pasokan medis dalam dua minggu ke depan.
Sangat menyayat hati melihat penderitaan saudara-saudara seiman di Gaza yang tak kunjung usai. Ironisnya, respons dunia Islam justru terkesan bungkam. Seolah-olah penderitaan anak-anak Gaza yang terbakar hidup-hidup tidak menyentuh hati nurani kita. Realita ini tak lepas dari peran negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan sekutunya yang terus mengintervensi wilayah kaum Muslim, termasuk Palestina.
Beragam strategi telah mereka rancang mulai dari manipulasi media, tekanan ekonomi, hingga kerja sama internasional yang menyulitkan negeri-negeri Muslim untuk bertindak. Sistem negara bangsa (nation-state) telah menjadi tembok penghalang yang memecah umat Islam dan menghambat upaya nyata dalam membantu saudara-saudara kita di Gaza, bahkan untuk sekadar menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan.
Satu-satunya solusi yang tuntas adalah mewujudkan jihad melawan zionis. Umat Islam harus menyeru para penguasa muslim untuk menggerakkan tentaranya untuk berjihad melawan zionis. Umat harus dibangun kesadaran akan solusi tuntas penjajahan Palestina oleh zionis. Selain itu agar mendapatkan perlindungan hakiki, maka tegaknya khilafah adalah satu keniscayaan. Karena hanya khilafah yang akan memberikan pembelaan dan perlindungan atas tanah dan kaum muslim di Palestina dan semua tempat di mana kaum muslim teraniaya hanya khilafah yang mampu menghadapi musuh umat.
Dalam menyerukan jihad dan khilafah perlu ada upaya mendakwahkan pemahaman yang sahih atas solusi palestina dan bagaimana upaya mewujudkannya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kelompok dakwah Islam ideologis yang melakukan upaya penyadaran terhadap umat akan solusi hakiki ini dan mengajak umat berjuang bersama-sama menegakkan khilafah berdasarkan metode yang mengikuti manhaj dakwah Rosul Saw.
Dengan tegaknya khilafah, umat Islam akan kembali memiliki kekuatan politik, militer, dan ekonomi yang solid untuk membebaskan Palestina dan melindungi tanah kaum muslim lainnya. Hanya dengan cara ini, kezaliman Zionis akan berakhir, dan Palestina kembali merdeka di bawah naungan Islam.
Penjajahan Palestina oleh Zionis adalah bukti nyata kegagalan sistem dunia sekuler dalam memberikan keadilan. Solusi tuntas hanya akan lahir dari Islam, melalui jihad dan khilafah. Untuk mewujudkannya, diperlukan dakwah Islam ideologis yang menyadarkan umat dan mengarahkan perjuangan mereka sesuai metode Rasulullah SAW. Saatnya umat bangkit, bersatu, dan berjuang bersama demi terwujudnya pembebasan hakiki Palestina.
Wallahu a'lam bish shawab