| 36 Views

Mirisnya Ramadan Tanpa Khilafah

Oleh : Wilda Ummu Akhtar 
Bogor

Pernah lihat warteg tetap buka di bulan Ramadhan? Pasti pernah. Siapa yang makan disitu orang muslim terutama bapak-bapak yang perokok dan hobi ngopi. Kadang miris melihat mereka tidak menghargai bulan Ramadhan, dengan alasan kerja berat perut lapar pasti ada keringanan bagi mereka. Padahal dulu Rasulullah dan para sahabatnya justru memenangkan perang demi perang saat mereka sedang berpuasa. Masya Allah bukan?

Koq bisa Rosulullah Saw dan para sahabatnya memenangkan perang dalam kondisi perut kosong. Karena niat yang menghujam yang terlahir dari aqidah islam. Beda banget di zaman now yang karena hawa nafsu sehingga boro-boro perang cuma dorong gerobak sayur dan jualan mainan di jalan saja mereka sudah merasa lelah. 

Bahkan sudah banyak orang terang-terangan tak berpuasa dengan ngopi di jalan dan merekok. Miris sekali. Seharusnya bulan Ramadhan disuasanakan dengan ibadah justru malah bermaksiat kepada Allah secara terang-terangan. Tak heran jika ini terjadi karena sistem kapitalisme yang berasaskan sekulerisme yakni pemisahan agama dengan kehidupan mensupport kemaksiatan. 

Sistem kapitalisme justru mendorong orang yang berpuasa menghargai orang tidak berpuasa. Bukan sebaliknya. Gagalnya sistem kapitalisme membentuk kepribadian islami di bulan Ramadhan saja sudah menunjukkan seharusnya sistem ini layak untuk diganti dengan sistem Islam.

Sistem Islam yang mensuanakan bulan Ramadhan mencetak ketaqwaan sangat dirindukan oleh umat muslim saat ini. Bagaimana tidak? Jika diungkap dari sejarah kekhilafahan saat sistem Islam berjaya bulan Ramadhan sangat dimuliakan. Setiap rumah menjelang berbuka sengaja membuka rumahnya untuk mempersilahkan tamu siapapun masuk rumahnya untuk buka shaum bersama. 

Saat Khilafah tegak di turki Usmani banyak pohon-pohon yang berisi kantong-kantong uang untuk memberikan sodaqoh secara mudah kepada orang-orang yang kurang mampu tanpa harus menurunkan harga dirinya dan orang berduit pun tidak perlu nebeng eksis untuk terlihat telah menyelipkan uangnya di kantong-kantong pohon tersebut. 

Sungguh miris, bulan Ramadhan dalam sistem kapitalisme sangat dihinakan bukan dimuliakan. Saatnya umat bersatu kembali untuk mewujudkan sistem Islam dalam naungan khilafah agar tegak kembali. Insyaallah. 

 


Share this article via

61 Shares

0 Comment