| 210 Views

Kemiskinan Membuat Manusia Depresi

Oleh : Ummu Faqih

Kota Banjar

Bandar sapi dan kambing mengalami kebangkrutan membuatnya depresi hingga mutilasi istrinya, tetangga terdekat sempat mendengar teriakan minta tolong namun tetangga tidak ada yang berani menolong lantaran W mengacungkan golok. Beberapa lama kemudian W keluar rumah dan mengumpulkan potongan tubuh istrinya bahkan menawarkan potongan tubuh istrinya ke tetangga. (harapanrakyat, 3-5-2024) 

Sulitnya memenuhi kebutuhan ekonomi dalam sistem kapitalis saat ini tentu menjadi salah satu penyebab goncang kehidupan berumah tangga.Sulitnya mencari penghidupan yang layak saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sungguh menjadi kado pahit bagi para suami, tentu jika tidak dilandasi dengan faktor keimanan akan sangat mudah terjadi perceraian bahkan pembunuhan karena faktor sulitnya ekonomi.

Jika kita cermati ternyata kasus KDRT tidak hanya terjadi dikalangan kelas ekonomi kebawah saja tetapi juga dari kalangan kelas ekonomi menengah bahkan atas, tentu penyebabnya adalah faktor keimanan.

Perilaku kasar dan bahkan tega menghilangkan nyawa orang terdekatnya lahir dari sistem sekuler kapitalis yang menjauhkan agama dari kehidupannya, sistem ini melahirkan manusia yang tidak takut akan azab di akhirat kelak, bebas melakukan kemaksiatan tanpa merasa bahwa kelak setiap perbuatan akan di mintai pertanggungjawaban.

Bahkan di dalam sistem saat ini Individu bebas memiliki kekayaan dengan cara apa pun bersaing untuk mencari materi sebanyak-banyaknya , kebebasan untuk bertindak semaunya, tidak peduli mengumpulkan materi dengan cara yang haram, bahkan tidak peduli dengan caranya merugikan orang lain. Siap yang kaya maka mampu mengembangkan bisnisnya, sedangkan yang lemah akan tertindas dan kalah. Menghadapi kehidupan saat ini membuat bandar sapi dan kambing depresi. 

Beban ekonomi yang serba mahal. Masih banyak rakyat miskin lainnya yang harus banting tulang hanya untuk sesuap nasi. 
Siapa yang bersalah dalam hal ini? Dimana kah keberadaan seorang pemimpin saat rakyat membutuhkan? 

Buruknya sistem saat ini juga menunjukkan mandulnya sistem hukum di negeri ini yang tidak mampu memberikan efek jera bagi pelaku tindak kejahatan. Harga sebuah nyawa terasa begitu murah di negeri ini padahal dalam sebuah hadist dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).

Betapa hadist tersebut mengingatkan kepada kita bahwa satu nyawa sangatlah berharga di sisi Allah SWT tetapi ternyata tidak demikian dalam sistem liberal saat ini.

Negara dalam sistem saat ini hanya berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan pasilitas bagi siap sajah yang memiliki modal (para kapitalis). Hasilnya sebanyak apa pun pemberian bantuan pada masyarakat, tidak akan bisa membantu karena penyebabnya utama kemiskinan masih tetap ada. 

Solusi utama hanya dengan sistem Islam yang mengatur kehidupan yang sempurna. Selain mengatur masalah ibadah, islam juga memiliki sistem pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial dan sanksi, termasuk masalah kemiskinan.

Negara memikirkan betul agar rakyat memiliki pekerjaan, entah dengan menjadi pekerja, pedagang, petani, wirausaha, dan dll. Negara juga memeberikan modal, keterampilan, dan fasilitas lainnya sehingga lapangan pekerjaan terbuka lebar. 

Sedangkan terkait kebutuhan dasar berupa pendidikan, kesehatan, dan keamanan negara menyediakannya secara gratis bagi seluruh rakyat. Dengan demikian pekerja tidak akan menanggung beban yang bertumpuk-tumpuk di pundaknya, karena ada jaminan dari negara. Tentunya semua itu dapat terwujud, mana kala kembali menjadikan hukum-hukum Allah SWT sebagai pengatur kehidupan manusia. Waallahu’alam bishawab.

 


Share this article via

73 Shares

0 Comment