| 193 Views

Kecelakaan Berulang, Negara Abai Menjamin Keselamatan

Oleh : Zahrah
Aktivs dakwah Kampus

Miris. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi, belum ada solusi pasti. Tempo.com (8/02/2025) melansir sejumah kecelakaan jalan tol yang terjadi beberapa bulan terakhir yang melibatkan truk, bus, dan juga mobil pribadi, diantaranya Tol Cipularang (11 November 2024), Tol Depok-Antasari (12 Desember 2024), Tol Pandaan-Malang (23 Desember 2024), Tol Cipularang (5 Januari 2025) dan terakhir kecelakaan yang terjadi di  Tol Ciawi (5 Februari 2025).  Kecelakaan  beruntun di gerbang tol Ciawi di Bogor Jawa Barat telah menewaskan delapan orang dan sebelas lainnya luka-luka. Enam unit kendaran mengalami kerusakan. Bangunan gerbang tol juga hancur.

Kecelakaan tersebut dipicu oleh truk pengangkut galon air mineral yang diduga mengalami rem blong, sehingga sopir kehilangan kendali dan menambrak mobil yang mengantre pembayaran tol. sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan 8 orang dan melukai 11 orang korban lainnya. Ahmad Wildan, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap fakta terkait penyebab kecelakaan sampai saat ini. Kompas.com (07/02/025)

Pesoalan kecelakaan lalu lintas karena ketidaklayakan transportasi seperti rem blong, jalanan rusak dan berlubang, sopir kelelahan dan kelebihan muatan masih mewarnai maraknya kecelakaan transportasi di Indonesia.

Lemahnya Pengawasan dan Penegakan hukum

Berulangnya kecelakaan di jalan tol terjadi karena ada masalah pada person dan sistem , di antaranya adalah Kapabilitas sopir, dari soal pemberian SIM hingga pengetahuan tentang kendaraannya, kesadaran untuk melakukan pengecekan kendaraan, hingga beban kerja sopir yang berat, juga tentang mekanisme pengaturan kendaraan di jalan tol. Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum sekaligus mantan Kasubdit Penegakkan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menegaskan pentingnya kondisi kesehatan pengemudi dan mengetahui kondisi truk sebelum digunakan. Budiyanto juga menyayangkan indikasi penyebab kecelakaan terus berulang. Mulai dari rem blong hingga indikasi sopir mengantuk dan kelelahan.

Pengamat keselamatan transportasi dari Pertamina Training & Consulting, Erreza Hardian, mengkritik  peran perusahaan yang belum optimal dalam memastikan keamanan transportasi dan keselamatan pengemudinya. Padatnya jam kerja dan taget pengiriman barang yang harus diselesaikan tanpa memperhitungkan waktu istirahat menjadikan sopir mudah kelelahan dan tidak fokus dalam mengemudi hingga menyebabkn kecelakaan.  Sayangnya, ketika terjadi kecelakaan, pengemudi paling sering disalahkan dalam kasus kecelakaan. Aparat sangat jarang mengusut dan memeriksa pihak pengelolah transportasi dan mekanisme kerja dalm perusahaan tempat sopir bekerja.

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang menunjukkan lemahnya sistem pengawasan transportasi oleh pemerintah. Regulasi yang ada hari ini belum cukup mengawasi kendaraaan yang berlalu lalang di jalan raya. Sering terjadinya  kendaraan angkutan barang yang mengangkut melebihi kapasitas dan rem blong penyebab kecelakaan menunjukkan lemahnya pengawasan dan penegakkan hukum bagi para pelanggar termasuk pada pihak korporasi yang melanggar. Pihak korporasi kerap mengabaikan regulasi terkait pemeriksaan kendaraan setiap 6 bulan sekali dengan alasan biayanya besar dan cukup mahal. Pengabaian terhadap kondisi kendaraan sangat beresiko menyebabkan terjadinya kecelakaan. Sayangnya potensi kelalaian seperti ini jarang sekali diusut. Penegakan hukum ketika terjadi kecelakaan hanya sampai pada pemeriksaaan sopir kendaraan.

Bisa jadi sopir lalai dalam mengemudi karena beratnya beban kerja, kurang layaknya kendaraan yang dikemudikan, tuntutan target yang harus diselesaikan membuat sopir mengabian kapasitas muatan dan ugal-ugalan di jalan arena mengejar waktu setoran. Semua ini membutuhkan peran negara dalam melakukan pengawasan  secara intensif kepada peusahaan dan memberikan sanksi yang tegas jika melanggar. Selain lemahnya pengawasan dan penegakkan hukum, pelayanan dan penyedian fasilitas transportasi yang buruk juga menjadi penyebab tingginya  kecelakaan transportasi.

Pelayanan Transportasi yang Buruk

Sebagaimana diketahui kondisi jalan dan kontruksi jalan sangat berpengaruh dalam kelancaran lalu lintas. Kondisi dan kontruksi jalan yng bagus meminimalisir terjadinya kecelakaan. Kendaraan pun bisa berjalan dengan nyaman tanpa ada hambatan seperti di jalan tol. Tapi sayangnya kondisi jalan yang rusak dan berlubang masih banyak dijumpai di jalan-jalan yang banyak dilalui oleh kendaraan. Kontruksi jalan juga berpengaruh terhadap laju kendaraan. kontruksi jalan yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan kecelakaan. Misal alan terlalu menanjak atau banyaknya pembelokkan rawan terjadi kecelakaan. Seperti kecelakaan yang terjadi di Tol Ciawi.

Dilansir Tribunnews (14/02/2025), Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI), Trismawan Sanjaya, menyoroti konstruksi jalan di Gerbang Tol Ciawi 2 yang menyebabkan terjadinya kecelakaan  baru-baru ini yang kondisinya menurun. Menurutnya kondisi jalan yang menurun mengharuskan sopir menjalankan truknya dengan kondisi pelan dan banyak melakukan pengereman. Sayangnya belum ada regulasi yang mengatur berapa lama kendaraan besar harus istirahat dengan konstruksi jalan yang menurun atau menanjak.

Selain itu, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengatakan kecelakaan  yang terjadi di gerbang pintu tol Ciawi menimbukan banyaknya korban karena adanya antrean kendaraan di pintu tolnya yang disebabkan kartu salah satu pengendara tidak bisa digunakan. Jalan tol merupakan kebutuhan masyarakat yang wajib disediakan oleh negara secara murah bahkan gratis. Akan tetapi, negara yang menerapkan sistem kapitalis sekuler menjadikan infrastruktur transportasi termasuk jalan tol harus dibayar mahal oleh rakyat. Maka jangan heran dengan regulasi yang ada hari ini membuat rakyat harus mengantri membayar jika ingin lewat jalan tol. Maka sering kita dapati antrian kendaraan di jalan tol yang padat merayap terutama saat momen-momen liburan seperti pada libur lebaran. Dan hal itu juga seringkali menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

Khilafah Menjamin Keselamatan Rakyat

Dalam islam, transpotasi  merupakan kebutuhan publik yang wajib disediakan oleh negara dengan sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas serta didapatkan oleh rakyat dengan murah bahkan gratis. Untuk itu negara harus menjamin ketersediannya secara merata di seluruh wilayah kekuasaan negara islam, mulai dari perkotaan hingga  pelosok-pelosok desa mendapatkan infrastruktur jalan yang bagus dan aman serta memadai. penyedian faslitas publik tidak akan  diserahkan kepada swasta

Pembiaayan pembangunan infrastruktur serta penyedian sarana dan prasaran transportasi oleh negara diperoleh dari kas Baitul Mal. Kas Baitul Ma diperoleh dari harta ai, ganimah, ‘usyur, khumus, jizyah, kharaj pengeloaan sumber daya alam yang ada. Semua pengeloaan harta tersebut dikembalikan ke rakyat dalm bentuk penyedian segala ebutuhan rakyat mulai dai primer, sekunder serta tersier rakyat termasuk penyediaan sarana dan prasarana transportasi berkualitas jenis apa pun secara murah, aman, dan nyaman. Khilafah juga akan melakukan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas kepada siapa saja yang melanggar aturan dalam berlalu  lintas yang telah ditetapkan oleh kholifah.

Sebab Kholifah bertugas meriayah rakyat, menjadi pelayan rakyat. Menjamin ketersedian setiap kebutuhan rakyat termasuk jalan. Sebab khoifah menerti betul setiap kebijakannya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Khattab yang sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya seperti jalan. Umar bin Khattab pernah berkata:” “Seandainya seekor keledai terperosok di kota Bagdad niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya, seraya ditanya, ‘Mengapa tidak meratakan jalan untuknya?'” Sayangnya dalam sistem kapitals sekuler negara hanya berperan sebagai regulator bukan periayah. Maka tidak mengherankan jika fasiltas publik harganya mahal karena bukan negara yang sediakan tapi para korporat yang punya prinsip modal sekecil-kecilnya dengan untung sebanyak-banyaknya. Fasiltas publik yang memadai, murah bahkan gatis hanya ada dalam Khilafah.

Wallahualam bissawab


Share this article via

65 Shares

0 Comment