| 282 Views
KDRT Terus Berulang, Buruknya Fungsi Perlindungan Keluarga

Oleh : Siti Julianti, S.Si
Berita tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tampaknya tak pernah usai menjadi permasalahan hangat negeri ini, hampir setiap hari berita-berita terbaru tentang KDRT tersebut berseliweran di berbagai media sosial dan televisi.
Baru-baru ini viral sebuah kasus kriminal di Deli Serdang seorang menantu membacok ibu mertuanya. Tak kalah hangat dengan berita diatas, muncul juga berita seorang istri yang membunuh suaminya, serta seorang ayah yang tega memperkosa Putri kandungnya sendiri. Sungguh miris dan pedih kita melihat fakta yang mengerikan hari ini. Maraknya KDRT menunjukkan rapuhnya ketahanan keluarga yang mana fungsi perlindungan tidak terwujud.
Keluarga yang seharusnya adalah tempat ternyaman bagi kita untuk saling memberikan rasa kasih dan sayang, kini berubah fungsinya untuk ajang balas dendam. Semua kerusakan ini bermula sebab diterapkannya sistem kufur sekularisme demokrasi.
Cara pandang kehidupan sekulerisme berpengaruh terhadap sikap dan pandangan setiap individu termasuk dalam hubungan keluarga, yang harusnya memberi jaminan perlindungan kini tidak terwujud. Sehingga untuk menggapai Samara tidak pernah terwujud dalam keluarga.
Islam sejatinya memandang bahwa keluarga adalah institusi terkecil yang strategis dalam memberikan jaminan/ benteng perlindungan. Di keluarga lah seharusnya awal permulaan untuk menciptakan insan-insan yang bertanggung jawab dan bertaqwa pada Allah SWT. Nilai-nilai kebaikan berupa akhlak dan ibadah pun seharusnya mulai ditanamkan dari keluarga.
Namun, akibat penerapan sistem kufur sekularisme fungsi keluarga menjadi hancur. Ibu yang seharusnya adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya kini justru malah menggantikan peran ayah sebagai tulang punggung keluarga. Sedangkan ayah yang seharusnya memiliki kewajiban untuk mendidik istri serta menafkahi anak-anaknya justru malah asik dengan kesenangan dirinya sendiri dan melupakan peran utamanya sebagai qawwam.
Islam mengharuskan negara menjamin terwujudnya fungsi keluarga melalui berbagai sistem kehidupan berasaskan akidah Islam sehingga terwujud keluarga samawa, Sejahtera, berkepribadian islam dan kuat ketahanan keluarganya.
Baiknya sebuah keluarga akan mempengaruhi sebuah negara. sehingga akan terwujud negeri yang bertaqwa diawali dari sebuah keluarga yang bertaqwa pula.
Sistem kapitalisme hari ini terbukti telah gagal dalam mensejahterakan serta memberi jaminan keamanan bagi keluarga.
Sekularisme yang menjerat diri individu dalam sistem ini membuat pondasi keluarga yang seharusnya dihiasi dengan ketaqwaan tidak pernah terwujud.
Sistem rusak ini sudah saatnya untuk dicampakkan dan digantikan dengan sistem Islam yang kaffah, menerapkan seluruh aturan dan hukum-hukum Allah dalam kehidupan keluarga dan bernegara, sehingga keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah dapat terwujud sempurna.
Wallahua'lam bishawab.