| 175 Views

Kasus Mabuk Kecubung Dampak Sistem Sekuler Sebagai Paradigma

Oleh : Pera Verawati
Guru SDIT Arrahmah - Bogor

Kompas. Com ( 10 Juli 2024 ). Mabuk kecubung menewaskan 2 orang di Banjarmasin - Kalimantan Selatan. kedua korban diketahui mengoplos kecubung dengan alkohol dan obat-obatan. 

Fenomena mabuk kecubung di Banjarmasin merupakan  masalah serius. Saat ini pihak RSJ Sambung Lihum sedang merawat 35 pasien yang diduga mengonsumsi kecubung. Para pasien tersebut mengalami gangguan mental dengan kondisi yang bervariasi dari ringan hingga akut. 

Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Selatan ,  Brigjen Pol Wisnu Andayana mengatakan, Kecubung dalam Undang-undang belum masuk sebagai bagian dari Narkotika. 
Kendati demikian Brigjen Wisnu menghimbau warga untuk melaporkan korban atau pengguna kecubung ke BNN Kalimantan Selatan.

Kasus mabuk kecubung ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan generasi bangsa. Rusak dan lemahnya ketahanan mental mereka. Terlihat generasi seperti ini memiliki kesalahan dalam cara pandang atau pemikiran mereka lemah dalam menjalani kehidupan termasuk dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah. 
Selain itu dari kasus ini juga menggambarkan kesalahan pedoman sistem pendidikan yang berlandaskan sekulerisme. Negara yang menerapkan sistem Kapitalisme memang asas semua bidangnya dari aspek ekonomi, hukum, politik, sosial dan pendidikan menerapkan pemikiran sekulerisme yaitu paham memisahkan urusan agama dengan kehidupan. Ditambah lagi terwarnai dengan arah pandang yang liberal yaitu paham kebebasan. 

Melihat faktor sistem pendidikan yang sekuler ini belum maksimal dalam mencetak generasi yang berakhlaq mulia yang menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kemunkaran. Namun sistem pendidikan sekuler justru mencetak generasi dengan perilaku tak baik, maraknya kemunkaran dan kemaksiatan yang dilakukan generasi bangsa saat ini. Inilah faktor utama dari pemicu kelemahan ketahanan mental generasi bangsa kita, karena masih diterapkan kapitalisme, sekulerisme dan liberalisme sistem ala barat buatan manusia yang lemah ini.

Dalam prespektif Islam, negara juga harus menerapkan syariah Islam bukan sistem buatan manusia. Syariah berisi aturan-aturan kehidupan yang berasal dari Allah SWT. Yang mana Syariah Allah diterapkan dalam bingkai negara dan menjadi pedoman kehidupan yang menyeluruh , maka akan tercipta kehidupan  yang baik dalam segala aspek. Bukti nyatanya terlihat dari masa kejayaan Islam yang pernah berjalan 13 abad silam. Dimana disaat itu, negara kejayaan Islam dapat mewujudkan kesejahteraan, keamanan, masa keemasan, pendidikan yang gemilang serta minim jumlah permasalahan. 

Islam memiliki sistem pendidikan yang berkualitas yang mampu mencetak generasi bangsa yang memiliki kepribadian Islam yang baik yaitu pola fikir dan pola sikapnya berstandarkan Syariah Allah. Tentu dengan generasi yang memiliki iman dan taqwa yang baik akan menjaga seseorang itu terhindar dari segala kemaksiatan dan kemunkaran, generasi akan tangguh dan kuat menjalani kehidupan  dengan landasan agama yang kokoh. Ditunjang juga oleh peran negara yang bersyariah atau menerapkan sistem Islam yang Kaffah (menyeluruh) akan meriayah atau mengurus urusan rakyat dengan maksimal, mementingkan urusan rakyat dengan baik. Selain itu keimanan yang dimiliki akan menuntut penggunaan bahan alami secara bijak sesuai tuntunan syariah. Maka masalah penyalahgunaan kecubung ini tidak akan terjadi. 

Wallahu alam bishawab


Share this article via

63 Shares

0 Comment