| 60 Views

Islam Solusi Tuntas Kekerasan pada Anak

Oleh: Ni’matul Khusna S.E.
Aktivis Dakwah

Meningkatnya kasus kekerasan pada anak selama tahun 2024 di bulan Januari sebanyak 1.166 kasus menjadi 4.603 pada bulan Desember di tahun yang sama. Dengan jumlah korban 1.282 di bulan Januari menjadi 4.998 di bulan Desember. Dan kasus kekerasan tertinggi terjadi pada keluarga sebesar 11.120 korban, yang mana seharusnya keluarga menjadi tempat teraman untuk anak, justru di sini anak mendapatkan perlakuan yang buruk bahkan bisa mengancam nyawanya. (Siga.kemenpppa.go.id)

Kekerasan yang terjadi di lingkungan keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti iman yang lemah, hilangnya fitrah orang tua, ekonomi, emosi yang tidak stabil, juga lingkungan sekular. Sistem sekular kapitalisme berdampak pada hilangnya fitrah orang tua sebagai pelindung dan menanamkan keimanan yang kuat pada anak. Pada sistem ini, keluarga berfokus pada pencapaian materi dan tidak diimbangi dengan pemahaman Islam yang benar serta kurangnya pemahaman terkait pola asuh anak. Sehingga nilai-nilai takwa tergantikan dengan nilai-nilai sekular dan kebebasan. Hal ini berdampak pada orang tua yang bisa menjadi pelaku kekerasan dan si anak yang terbawa arus pergaulan bebas. Apalagi jika orang tua sibuk bekerja di luar rumah, maka anak-anak dididik oleh lingkungan sekitar, yang mana lingkungan tempat tinggal akan berpengaruh besar terhadap kepribadian anak.

Faktor lainnya yaitu ekonomi. Himpitan ekonomi membuat orang tua fokus bekerja untuk menghidupi keluarganya hingga membuat anak terlantar dan jauh dari pola asuh orang tua. Ada pula kontrol emosi yang lemah membuat orang tua memiliki sifat tempramental, cepat marah pada anak, maupun anggota keluarga lainnya. Apalagi jika kebutuhan hidup tidak tercukupi, sulitnya lapangan pekerjaan, terlalu lelah dalam mencari nafkah, sehingga berdampak pada emosi di rumah. Dan emosi ini bisa berdampak pada psikis anak yang akan terbawa sampai masa depan mereka.

Faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak selanjutnya adalah lingkungan yang sekular. Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Jika lingkungan sudah sekular, ditambah pergaulan bebas, kemungkinan besar anak akan terbawa arus.

Adapun regulasi/Undang-Undang yang mengatur perlindungan anak hingga pembangunan keluarga, nyatanya tidak mampu menuntaskan persoalan kekerasan pada anak karena UU tersebut dibangun atas dasar ruh sekular dan kapitalis, yang mana tidak pernah menyentuh akar permasalahan yang terjadi.

Islam memiliki solusi untuk semua masalah, termasuk dalam lingkup keluarga. Penerapan Islam secara sempurna dalam lini kehidupan akan menjamin terwujudnya kesejahteraan, ketentraman jiwa, terjaganya iman dan taqwa kepada Allah. Begitupun Islam adalah sistem hidup yang sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan akal.

Dalam Islam, keluarga merupakan madrasah utama bagi anaknya. Orang tua memiliki pola asuh yang membentuk kepribadian Islam sehingga melahirkan keturunan yang bertaqwa. Keluarga menjadi tempat teraman, dan syar'iat Islam adalah panduan dalam beramal shaleh. Selain keluarga, ada juga lingkungan dan Negara yang ikut bertanggung jawab dalam melindungi dan menjaga generasi.

Adapun lingkungan, masyarakat mempunyai peran dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak. Masyarakat menjadi pengawas dan pengontrol jika terjadi tindakan kejahatan pada lingkungan tersebut. Sedangkan Negara berperan dalam menjaga generasi dengan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan setiap anak. Untuk mendukung terbentuknya keluarga yang taat syariat, Negara menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam dan menjadi kurikulum inti di setiap sekolah. Tujuannya untuk membentuk generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam.

Demikianlah, Islam menghidupkan semua pihak untuk menjalankan perannya. Maka suatu keniscayaan dalam Islam, Anak akan hidup dengan aman dan nyaman.

Wallahu a'lam bish shawab


Share this article via

28 Shares

0 Comment