| 295 Views

Gangguan Kesehatan Mental Remaja, Islam Solusinya!

Oleh: Sri Wahyuningsih
Mahasiswi Peduli Generasi

Jalan jalan ke papua
Pulang pulang jadi hutan
Pemerintah banyak tutup mata
Lagi lagi masi banyak pelecehan

Bagaimana rasanya ketika mendapati sejumlah orang yang tidak memiliki rasa malu dan memiliki ganguan mental???, tentunya kita sangat tidak nyaman apabila bertemu, bersanding, dan berkomunikasi dengan orang tersebut. Dan banyak orang tidak tau kalau diluaran sana banyak orang yang mengalami ganguan mental dan orang lain menjadi korbannya.

Aksi tersebut memang tak senonoh jika di lakukan di khalayak umum seperti contohnya mahasiswa di unila yang memamerkan alat kelam*nnya di depan kasir minimarket, dilansir dari Jakarta, Beritasatu.com - masyarakat dihebohkan dengan aksi mahasiswa dari Universitas Lampung(UNILA), Gaizka Dinti Azriel, yang memamerkan alat kelam*nnya (ekshibisionis) di depan kasir minimarket, di Lampung.

Ekshibisionisme merupakan perilaku ketika seseorang merasa terangsang secara seksual dengan menunjukkan bagian tubuhnya. Bagian tubuh yang dipamerkan biasanya alat genital kepada orang lain tanpa persetujuan. Terlebih, perilaku ekshibisionis bisa membawa dampak buruk bagi korban. Salah satu dampaknya adalah gangguan psikologis yang bisa terjadi pada korban, seperti kecemasan, ketidaknyamanan emosional, hingga trauma.

Dilansir dari alodokter.com penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti namun umumnya adalah pria dan ini diduga karena kebanyakan pria merasa bangga terhadap alat kelaminnya. Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatan terjadinya hal ini seperti Kecanduan alkohol, pedofilia yaitu ketertarikan seksual terhadap anak-anak, hiperseks, dan kekerasan pada masa kanak-kanak.

Perilaku ini bisa terjadi karena tidak adanya pemenuhan naluri. Manusia yang diberikan potensi naluri (gharizah) harus dipenuhi dengan baik dan sesuai. Jika naluri ini tidam terpenuhi, pelaku akan mengalami stres hingga melakukan perilaku seperti yang dilakukan mahasiswa tersebut.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Ketidakpahaman seseorang dalam pemenuhan nalurinya. Hal ini terjadi karena tidak adanya pengetahuan tentang agama dalam hidup mereka. Penerapan sistem sekuler hari ini menjauhkan mereka dari mengenal agamanya. Remaja dijauhkan dari agama dalam setiap aspek kehidupannya. Alhasil, banyak remaja yang tidak paham dengan agama yang seharusnya memberikan pedoman untuk kehidupan mereka.

Berbeda halnya dengan Islam, Allah telah memberikan potensi kehidupan baik laki-laki ataupun perempuan, atau dengan kata lain pemenuhan potensi manusia yang menggerakkan interaksi antara mereka merupakan sebuah keniscayaan kehidupan. Di antara potensi kehidupan manusia yang ada kaitannya langsung dengan interaksi pria wanita adalah gharizah an-nau’, berupa gharizah untuk mempertahankan jenis.

Gharizah nau’ ini harus terpenuhi dengan aturan yang tepat. Seperti tindakan mahasiswa tersebut itu terjadi karena pemenuhan terhadap gharizah atau naluri yang salah. Lalu bagaimana Islam memenuhi potensi terhadap gharizah tersebut?
Pemenuhan yang tepat terhadap gharizah an-nau’ adalah dengan menikah atau berpuasa. Jika mereka telah siap maka sudah seharusnya dipenuhi dengan menikah, kalau merasa belum siap maka dialihkan pemenuhan tersebut dengan puasa. Begitulah Islam memberikan rambu-rambu yang tepat sesuai syariat.

Pemenuhan yang tepat sesuai syariat hanya dapat terealisasi jika umat paham Islam. Realisasi ini akan mudah jika umat bersama mengkaji Islam kaffah dan ikut andil dalam memperjuangkan Islam demi tegaknya perjuangan Islam kembali dalam naungan Daulah Islamiyah.

Wallahu’alam


Share this article via

87 Shares

0 Comment