| 499 Views

Dari Gemerlap Hingga Gulita: Kisah 6 Perusahaan yang Berubah Menjadi Mitos

CendekiaPos - Di dunia yang penuh dengan perubahan dan tantangan, tidak semua kisah sukses bertahan selamanya. Inflasi yang memburuk telah menjadi algojo bagi banyak perusahaan, termasuk yang sempat berjaya di puncak popularitas. Terbaru, The Body Shop, simbol kecantikan yang pernah menjadi primadona, harus menutup ratusan gerainya di Amerika Serikat dan Kanada, sebuah simbol kejatuhan yang mengingatkan kita bahwa tak ada yang abadi.

The Body Shop: Kecantikan yang Memudar

Kehadiran The Body Shop selama ini telah menjadi bagian dari ritual kecantikan banyak orang, tetapi inflasi yang menggila telah memaksa ratusan tokonya di AS untuk tutup pintu, meninggalkan pelanggan dan industri kecantikan dalam keadaan syok. Di Kanada, nasib serupa menimpa 33 dari 105 tokonya yang harus dijual. Kejadian ini menjadi pengingat pahit bahwa perubahan cepat ekonomi dapat meruntuhkan bahkan brand paling terkenal sekalipun.

Silicon Valley Bank: Gempa di Lembah Teknologi

Tak hanya industri kecantikan, dunia keuangan pun merasakan goncangan hebat ketika Silicon Valley Bank, bank pilihan utama bagi pelaku industri teknologi, dinyatakan bangkrut. Kekhawatiran akan krisis serupa tahun 2008 merebak, menunjukkan betapa kejatuhan satu entitas dapat menimbulkan gelombang panik global.

JD.ID: E-Commerce yang Terdampar

Di Indonesia, JD.ID, hasil kerjasama antara Jingdong dan Provident Capital, mengumumkan penutupan layanannya, meninggalkan pasar e-commerce tanah air tanpa salah satu pemainnya. Setelah berusaha bertahan selama delapan tahun, JD.ID menutup buku pada Maret 2023, sebuah pengingat keras bahwa persaingan di dunia digital sangatlah kejam.

Nokia: Dari Puncak ke Dasar

Nokia, nama yang pernah sinonim dengan ponsel, kini hanya tinggal kenangan. Meskipun sempat mendominasi pasar global, Nokia tidak dapat bertahan melawan inovasi dan strategi dari para pesaing baru seperti Apple dan Samsung, mengajarkan kita bahwa inovasi yang terlambat sama saja dengan kegagalan.

Kodak: Senja di Industri Fotografi

Kodak, perusahaan yang memulai era fotografi, terpaksa mengakui kekalahan dan menyatakan bangkrut pada tahun 2012. Gagal beradaptasi dengan era digital, Kodak meninggalkan pelajaran penting tentang pentingnya inovasi dan adaptasi dalam bisnis.

PT Nyonya Meneer: Jamu Tradisional yang Tersingkir

PT Nyonya Meneer, perusahaan jamu legendaris Indonesia, juga harus mengakui kekalahan dalam persaingan industri. Terlilit utang, perusahaan ini terpaksa menjual asetnya, mengingatkan kita bahwa tradisi dan sejarah saja tidak cukup untuk bertahan di pasar modern.

Giant: Raksasa Ritel yang Tumbang

Giant, yang pernah menjadi tujuan belanja favorit, secara bertahap menutup gerainya karena penurunan penjualan dan daya beli. Kejatuhan Giant menggarisbawahi betapa industri ritel sangat terpengaruh oleh perubahan ekonomi dan preferensi konsumen.

Kisah-kisah ini mengajarkan kita tentang kejamnya dunia bisnis, di mana hanya mereka yang cepat beradaptasi dan terus berinovasi yang bisa bertahan. Dari kebangkrutan The Body Shop hingga penutupan Giant, kita diingatkan bahwa tidak ada yang kebal dari perubahan zaman.


Share this article via

88 Shares

0 Comment