| 397 Views
Cuci Darah Merebak, Ada Apa Ini?

Oleh: Mulyaningsih
Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga
Publik kembali dihebohkan dengan fenomena meroketnya jumlah anak yang harus menjalani cuci darah di negeri ini. Hal tersebut tentunya menjadi sorotan berbagai pihak. Dari laporan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, jumlah anak yang menjalani cuci darah dalam tiga tahun ini meningkat dua kali lipat. Peningkatan ini benar-benar mengkhawatirkan. Menurut dr. Budi Santoso spesialis metrologi anak di RSCM, penyebab gagal ginjal pada anak beragam. Ada karena sisi kelainan bawaan, infeksi, serta gaya hidup tidak sehat. (kompas.com, 05/08/2024)
Sebagai seorang ibu, hal ini tentunya membuat was-was. Bisa saja hal tersebut menyerang kepada anak sendiri atau kerabat terdekat. Karena bukan karena sifat bawaan saja yang menyebabkan gagal ginjal, namun kebanyakan saat ini lebih pada gaya hidup yang tidak sehat. Apalagi di zaman sekarang, berbagai makanan serta minuman beraneka jenis ada. Termasuk pula pada makanan siap saji serta minuman manis yang selalu digemari oleh anak-anak. Itu semua turut andil bagian dalam meningkatkan pada penyakit gagal ginjal pada anak.
Saat ini, semua yang dijual boleh alias sah-sah saja. Asalkan enak maka pasti akan dicari oleh semua orang. Tanpa memperhatikan apakah makanan atau minuman tersebut bergizi bagi tubuh manusia. Belum lagi sisi halal yang harusnya dikedepankan. Itulah fakta yang daa di masyarakat sekarang, bahwa semua boleh beredar tanpa ada kejelasan pasti dari negara. Semua dapat dipastikan sebagai hasil dari penerapan sistem kapitalis sekuler saat ini.
Kapitalis berpandangna bahwa semua harus menjadi atau mendapatkan cuan. Tentunya dengan modal yang minimalis dan mendapatkan hasil maksimal. Itu pula yang ada dalam konsep ekonomi kapitalis. Sehingga tak memperhatikan lagi dari sisi gizi dan kesehatan bhai manusia. Akhirnya pemanis dan pewarna buatan, pengawet, dan yang lainnya ditambahkan ke makanan serta minuman. Walaupun di kemasan kadang ad tayang tertulis tidak bisa dikonsumsi oleh ibu hamil serta menyusui, anak di bawah usia 5 tahun. Namun, faktanya tulisan tersebut sangat kecil dan kurang terlihat sehingga banyak orang yang tidak mengetahuinya. Belum lagi minuman manis yang ada sekarang ini begitu beragam. Mulai dari teh, kopi, coklat, boba, dan yang lainnya. Kebanyakan anak-anak menyukainya dan hampir setiap hari mengkonsumsinya tanpa diimbangi oleh minum air putih yang banyak. Hal inipun akhirnya memicu pada ginjal untuk bekerja keras menyaring itu semua. Sementara yang ada anak-anak setelah minum yang manis tak diimbangi oleh air putih. Semakin sering mengkonsumsinya maka ginjal akan bekerja begitu keras dan hasilnya dapat menyebabkan gagal ginjal.
Di sistem sekarang, negara hanya menjadi regulator semata. Untuk bagian menjaga kesehatan diserahkan sepenuhnya kepada individu rakyat. Termasuk pula pada para pedagang tadi, dibiarkan berkreasi tanpa didampingi serta diberikan arahan mana yang sebaiknya dilepas dan ditahan ke pasaran. Inilah wujud asli sistem yang diterapkan saat ini, masyarakat dibiarkan untuk memilih sendiri.
Akan berbeda ketika Islam diterapkan dalam kehidupan manusia. Dengan akidah yang kuat, para pemimpin yang ada akan menjalankan amanahnya dengan baik. Negara pun akan dengan sungguh-sungguh meriayah dengan baik masyarakat. Negara bertanggung jawab penuh dari sisi pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Termasuk pula memberikan jaminan bahwa yang beredar adalah makanan serta minuman yang halal lagi toyyib. Karena dua hal ini penting bhai seorang muslim. Tak hanya halal, namun sisi toyyib perlu diperhatikan menyangkut sisi kesehatan tubuh manusia. Negara wajib mengontrol hal tersebut, lewat pegawai pemerintahan yang bertugas untuk selalu mengontrol pasar yaitu qadhi. Qadhi inilah yang nantinya akan mengecek seluruh peredaran barang yang ada. Baik dari makanan atau minuman. Jika ada ynag tidak sesuai maka akan ditarik serta bisa diberikan sanksi hukum kepada para produsen yang 'nakal'. Nakal dalma artian berbuat curang atau memakai bahan yang seharusnya tidak dipakai untuk makanan dan minuman.
Allah Swt. berfirman:
"Hai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik (toyyib) dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (TQS. Al-Baqarah: 168)
Dari firman Allah di atas menunjukkan kepada kita bahwa harus mengkonsumsi makanan halal dan toyyib. Karena itu menjadi ukuran sehat dan kuatnya individu. Bahkan akan menentukan diterima atau tidaknya doa dari seseorang. Jika tertelan makanan atau minuman yang tidak halal maka doanya bisa jadi tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt. Sehingga makanan serta minuman ini menjadi poin penting yang harus diperhatikan dan diawasi secara detail oleh negara. Baik buruknya generasi ini bisa juga dipengaruhi dari sisi pemenuhan konsumsinya.
Alhasil hanya Islam yang mampu mewujudkan sektor produksi yang sesuai dengan tuntunan syarak. Sehingga yang beredar hanya halal serta toyyib yang kemudian mampu menjaga kesehatan tubuh dengan baik. Tidak seperti sekarang ini. Negara pun akan memberikan berbagai penyuluhan terkait dengan kesehatan dan bagaimana menjaganya sesuai Islam. InsyaAllah tak ada lagi kasus anak-anak yang harus rutin cuci darah karena pola konsumsi yang buruk.
Wallahu a'lam bishawab