| 85 Views

Berhijrah yang Kaffah dan menyeluruh Seperti Hijrahnya Rasulullah dan Para Sahabat

Oleh : Riska

Di hadapan puluhan jemaah, Penulis Media Lokal dan Nasional, Ustadzah Titin Hanggasari menyampaikan terkait perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat menjadi contoh hijrah yang kaffah dan menyeluruh.

“Perjuangan Rasulullah juga para sahabat dahulu bisa menjadi contoh untuk kita ketika berhijrah, yaitu hijrah yang kaffah atau menyeluruh,” ungkapnya dalam Kajian Muslimah Tematik Bulanan, _Hijrah Momentum Perubahan Hakiki,_ Ahad, (13/7/2025), di Depok.

Ia pun menambahkan, dulu Rasulullah SAW berhijrah bukan hanya fisik saja, tapi mempunyai visi misi besar. “Karena Rasulullah dulu berhijrah bukan hanya berpindah fisik saja, tapi Beliau juga ketika berhijrah mempunyai visi misi besar untuk membangun strategi dan perubahan dalam kehidupan global,” jelasnya.

Pasalnya, menurutnya, fakta-fakta dari berbagai negeri termasuk di Indonesia sendiri ternyata tidak jauh berbeda dengan zaman jahiliyah dulu (masa Rasulullah SAW) banyaknya polemik pada seluruh aspek kehidupan.

“Dimulai dari umat yang jauh dari pemahaman akidah yang benar, kasus kriminalitas yang tinggi, korupsi yang begitu menjamur, jumlah pengangguran yang terus meningkat juga rendahnya kemampuan berpikir umat. Semua fakta tersebut, menjadi tugas kita bersama sehingga bisa berhijrah dari keadaan yang buruk pada keadaan yang baik,” bebernya.

Adanya Kemaksiatan
Dalam acara yang sama, hadir pula pembicara lainnya, Pengasuh Rumah Qur’an As-Salam, Ustadzah Reni Ummu Hamzah. Ia menyampaikan terkait carut marutnya kehidupan saat ini karena kemaksiatan manusia yang meninggalkan perintah dan melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya.

“Adapun kemaksiatan terbesar adalah kemaksiatan yang dilakukan sistemis hingga melahirkan kerusakan yang sistemis pula. Yakni, jauhnya umat kepada pemahaman Islam sebagai agama yang sempurna, yang mengatur semua aktivitas mulai hubungan manusia dengan Rabb-nya, hubungan dengan dirinya sendiri juga hubungan manusia dengan manusia lain termasuk di dalamnya mengatur sistem kehidupan bernegara,” bebernya.

Oleh karena itu, menurutnya, untuk mengubah kemaksiatan secara sistemik, maka momen hijrahnya Rasulullah SAW menjadi panutan kita untuk diikuti. Beliau berda'wah dan hijrah untuk menerapkan Islam. Karena hijrah itu tidak cukup kepada individu saja, atau lingkungan saja, tapi juga negara yang mengatur hajat hidup rakyatnya.

Lanjutnya, ketika menerapkan Islam, maka keberkahan akan didapatkan seperti umat terdahulu. “Bukti keberkahan yang Allah beri pada umat terdahulu yakni ketika menegakkan khilafah yakni kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam di dunia untuk menerapkan hukum hukum syari'at Islam, menyatukan umat dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Khilafah adalah sistem pemerintahan yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya,” pungkasnya.


Share this article via

29 Shares

0 Comment