| 7 Views
Kurikulum Cinta Kemenag Menjauhkan Generasi Muslim Dari Islam Kaffah

Oleh : Yeni Ummu Alvin
Aktivis Muslimah
Kementerian agama (Kemenag) resmi meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif dan spiritual. Kurikulum ini dibangun atas dasar 5 nilai utama yang disebut Panca Cinta, yaitu cinta kepada Tuhan, cinta kepada diri sendiri dan sesama manusia, cinta terhadap lingkungan, cinta kepada ilmu pengetahuan dan cinta kepada bangsa sebagai bentuk tanggung jawab membangun negeri.
Dalam pidato peluncuran KBC ini Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kurikulum ini lahir dari kegelisahan atas dominasi pendidikan yang hanya berorientasi pada aspek kognitif semata, menurutnya cinta adalah bahasa universal yang bisa menjembatani perbedaan dan menyatukan umat manusia dalam harmoni."Jangan sampai kita mengajarkan agama tapi tanpa sadar menanamkan benih kebencian kepada yang berbeda", ungkapnya.Menag Nasaruddin Umar menyebut KBC sebagai langkah transformasi besar dalam ekosistem Pendidikan Nasional. Kurikulum ini juga hadir sebagai respon terhadap krisis kemanusiaan, intoleransi dan degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
Sekilas kurikulum ini dari namanya tampak menawarkan gagasan yang sangat baik, tapi pada kenyataannya sama sekali tidak demikian karena ada bahaya yang mengancam di balik kurikulum ini. KBC ini menyasar pada umat Islam, karena dianggap intoleran, ada upaya menjauhkan umat Islam dari pemikiran Islam yang lurus agar sesuai dengan prinsip barat. Kurikulum ini juga mengajarkan generasi muslim untuk bersikap keras kepada saudaranya sesama muslim dan lemah lembut kepada non muslim. Muslim yang hendak menerapkan syariat Islam Kaffah akan diberi label radikal dan ekstrem, dimusuhi, di persekusi, pengajiannya dibubarkan dan lain-lain. Sementara untuk non muslim mereka diperlakukan dengan begitu hormat, sangat lembut dan santun, rumah ibadahnya dijaga serta ikut merayakan hari raya bersama-sama dengan mereka.
Islam telah mengajarkan apa itu arti cinta yaitu cinta dan benci semata-mata karena Allah, cinta karena keimanannya dan benci karena kekufuran, menjalankan semua yang diperintahkan Allah dan meninggalkan semua yang dilarang, sedangkan cinta yang menjadi dasar dibangunnya KBC, sangat bertentangan dengan Islam bahkan menyimpang sama sekali dari ajaran Islam bahkan salah dalam memaknai arti dari toleransi dengan kebolehan dalam ikut merayakan hari raya agama lain, hal ini akan semakin menjauhkan generasi muslim dari ajaran Islam yang sesungguhnya, Oleh karena itu pendidikan yang berbasis pada sistem sekuler kapitalisme sangat membahayakan bagi keberlangsungan generasi muslim.
Jelaslah di sini bahwa kurikulum cinta berasaskan sekuler, bertujuan untuk menjauhkan generasi dari aturan agama dan menjadikan akal sebagai sumber hukum dan penentu segala sesuatu. Padahal dalam Islam sekularisme adalah ide yang salah dan batil. Islam telah menetapkan kurikulum harus berbasiskan akidah Islam bukan yang lain, karena aqidah adalah asas kehidupan bagi setiap muslim, termasuk juga asas negara Islam. Negara memiliki kewajiban untuk menjaga aqidah rakyatnya diantaranya dengan menjadikan aqidah Islam sebagai asas. Apalagi dalam pendidikan yang merupakan bidang strategis bagi masa depan bangsa. Bila akidah umat kuat maka mereka akan taat secara totalitas kepada syariat Allah sehingga mampu menyelesaikan semua permasalahan dalam kehidupannya.
Akar persoalan yang dihadapi oleh generasi saat adalah disebabkan oleh diterapkannya sistem sekularisme di negeri ini, pemisahan agama dari kehidupan termasuk juga dari kurikulum pendidikan, menjadikan kerusakan demi kerusakan dialami oleh generasi muda semakin parah akibat mencampakkan aturan dari Sang Pencipta dan menggantinya dengan aturan buatan manusia.
Sungguh sekularisme telah merusak jiwa dan generasi Islam, merubah karakter mereka dan tidak ada satu kebaikan pun yang akan ditemui jika terus menerapkan sistem yang merusak ini, hanya dengan sistem Islam maka akan dilahirkan generasi yang bertakwa dan berkepribadian Islam tentunya dengan menerapkan sistem pendidikan yang berbasiskan akidah Islam bukan yang lainnya, Islam bukan hanya sekedar agama tapi Islam juga adalah sebuah ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk juga dalam mencetak generasi terbaik yang menjadi tonggak peradaban Islam.
Dari sini, hendaknya kita semakin sadar bahwa apa yang disandarkan kepada selain akidah Islam tidak akan membawa kebaikan bagi manusia. Termasuk kurikulum pendidikan yang diterapkan saat ini. Sungguh hanya yang berasal dari aturan Allah saja yang akan membawa kebaikan bagi manusia. Sebagaimana dahulu Islam pernah diterapkan dalam kehidupan. Saat itu kehidupan begitu aman dan sejahtera, lahir generasi terbaik yang menjadi pembangun peradaban Islam yang kehebatannya melebihi apa yang dibayangkan. Semoga muncul kerinduan dan keinginan dari umat ini untuk menerapkan Islam dalam kehidupan agar terwujud kebaikan dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan yang berkualitas yang diharapkan oleh semua pihak.
Wallahu a'lam bishowab.