| 50 Views

Kriminalitas Marak, Buah Sistem Hidup Rusak

Oleh : Sihatun

Pria bernama Ismail (40 tahun) , warga kelurahan Selagit, Kabupaten Musi Rawas, ditangkap polisi usai menganiaya ibu kandungnya berinisial SA (80 tahun). Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, melalui Kasatreskrim Iptu Ryan Tiantoro Putra mengatakan peristiwa penganiayaan berawal saat Ismail kesal karena kalah main judi online, Sabtu, 8 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WIB.

Pelaku pada awalnya membanting HP miliknya, lalu ia meminta uang kepada korban. Tapi karena tidak diberi membuat pelaku semakin emosi dengan membanting dan mencekik leher korban, Minggu , 9 Februari 2025. Tak hanya itu, Ismail lantas mengambil gunting dan menyekap ibunya didalam kamar dan mengancam akan membunuh ibunya. 

Di Boyolali Kepolisian juga berhasil menggagalkan rencana tawuran remaja di jalan Dukuh Pelemgadung, Desa/kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Jum'at (25/1/2925) sore. Sebanyak tiga remaja atau bocil di amankan oleh Polsek Sambi Polres Boyolali. Ketiga remaja membawa senjata tajam  celurit. Dari hasil interogasi berawal saling mengejek di medsos selanjutnya melakukan janjian akan melakukan tawuran dengan pelajar lain. Pada saat mau berangkat berpapasan dengan patroli Polsek Sambi dan di amankan.

Kriminalitas makin marak dengan kadar kekerasan yang semakin mengerikan dan pelaku yang makin muda usianya. Semua hal ini bisa terjadi karena penerapan sistem sekuler kapitalisme yang semakin mandul menjamin keamanan dan menjaga nyawa manusia. Sistem yang diterapkan negara saat ini yang memisahkan agama dari kehidupan, membuat penerapan sistem hidup yang rusak pada semua bidang kehidupan. Baik ekonomi, sosial, pergaulan, pendidikan, media dll. Sehingga manusia akan melakukan apapun untuk memenuhi gaya hidup, karena kebahagiaan mereka diukur berdasarkan materi, gaya hidup yang materialistis menuntut orang menampilkan kemewahan tanpa disesuaikan dengan kemampuan.

Akhirnya banyak orang yang terjerat oleh pinjol ditambah dengan menjamurnya aplikasi pinjol disertai dengan kemudahan nya. Pinjaman yang diharapkan menjadi solusi atas permasalahan justru menjadi Boomerang yang akhirnya bisa mendatangkan petaka dalam kehidupan.

Demikian jika negara menerapkan sistem sekuler, tindakan kriminal akan semakin meningkat , karena negara juga lemah pada sanksi yang diberikan pada pelaku tindak kriminal. Sanksi yang diberikan tidak bersifat menjerakan sehingga membuat kriminalitas dan kejahatan semakin meningkat. 

Berbeda ketika negara menerapkan sistem Islam, negara akan melindungi dan menjamin keamanan rakyat. Negara akan menutup pintu kriminalitas dengan menjamin kesejahteraan rakyat, dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak kepada rakyat sehingga rakyat bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik. Dengan disesuaikan keahlian setiap rakyat, negara bisa menjadi fasilitator yang tepat bagi setiap individu. Kekayaan alam yang dimiliki negara dikelola baik oleh negara sehingga hasilnya akan bisa dinikmati oleh setiap warga negara sehingga negara juga akan bisa memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyatnya.

Dan juga penerapan sistem sanksi yang ditegakkan dengan adil, dan menjerakan. Islam juga akan menerapkan sistem pendidikan yang mencetak generasi yang memahami hakikat penciptaan dan memiliki kepribadian Islam, sehingga bisa menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan kriminal.

Semua itu bisa terwujud jika negara menerapkan sistem Islam, mulai dari ketaqwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan sistem sanksi oleh negara akan menjamin terwujudnya keamanan pada masyarakat.


Share this article via

31 Shares

0 Comment