| 647 Views

Kemana Arah Perguruan Tinggi di Era Society 6.0?

Oleh : Sally Vania 

“Dalam memasuki era society 6.0, perguruan tinggi Islam perlu mengintegrasikan teknologi canggih dan nilai-nilai Islam untuk menciptakan pendidikan yang inovatif dan berdaya saing global.” Ungkap Pakar Komunikasi dan Motivator, Aqua Dwipayana saat menjadi keynote speaker pada Rapat Kerja (Raker) yang diselenggarakan Unisba, Selasa (9/7/2024) dengan mengangkat tema Menjadi Perguruan Tinggi Islam Berdaya Saing Global di Era Society 6.0’ 
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., mengatakan, sebagai salah satu Universitas yang berakar dari tradisi ke-Islaman, Unisba memiliki corak tersendiri dibanding dengan Perguruan Tinggi lain, terutama dalam implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari baik kehidupan akademik, maupun corak organisasi atau tata kelola Unisba. “Kita tetap akan memperkuat spirit 3M (mujahid, mujtahid, dan mujaddid) dalam segala aspek. Saat ini sedang dan akan terus berbenah diri untuk menjadi Universitas terkemuka di Asia,” ujarnya di Swiss-BelresortDago Heritage Kota Bandung. (jabar.tribunnews 09/07/2024). 

Apa itu era society 6.0atau revolusi industry 6.0? Revolusi Industri 6.0 adalah era kemajuan teknologi yang mengubah cara kita hidup dan bekerja. Era industry 6.0 juga juga dapat membantu mengurangi beban hidup, seperti yang sebelumnya membutuhkan waktu yang lama menjadi cepat, teknologi semakin canggih dan menjadi lebih instan. Satu-satunya tujuan industri 6.0 adalah untuk memanfaatkan teknologi-teknologi baru, yang dapat diterapkan di seluruh dunia dan memberikan kekayaan, kemakmuran tanpa harus bekerja, dan memberikan pertumbuhan bagi negara-negara di seluruh dunia. Revolusi ini akan mendorong keselarasan hidup dengan alam.

Tentunya perguruan tinggi akan menghadapi berbagai tantangan dalam memasuki era society 6.0. Sedikitnya ada 4 tantangan yang tengah dihadapi perguruan tinggi di era society 5.0 yang kini tengah dijalani, yakni pertama tantangan penyesuaian kurikulum. Perlu dibangun paradigma baru manajemen pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan kecerdasan buatan. Tantangan kedua yakni mengenai infrastrktur sarana dan prasarana yang memadai terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk mengakomidir pesatnya kebutuhan dunia digital. Tantangan ketiga yang dihadapi perguruan tinggi adalah menyiapkan tenaga pendidik atau dosen yang memiliki kecakapan di bidang dunia digital dan kreatif. Dan yang terakhir tantangan keempat adalah perguruan tinggi harus bisa menyesuaikan kompetensi yang dimiliki lulusan agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja maupun mencetak entrepreneur muda (Barus et al., 2023). 

Ditengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih yang tak bisa dibendung lagi, kampus tetap harus punya prinsip yang baku sehingga tidak terombang-ambing begitu saja dalam era teknologi ini. Terlebih lagi sistem Pendidikan dalam Islam, memiliki beberapa prinsip yakni: pertama, kurikulum pendidikan wajib berlandaskan akidah Islam. Seluruh materi pelajaran dan metode pengajaran dalam pendidikan disusun agar tidak menyimpang dari landasan tersebut. Maka meskipun teknologi dalam pembelajaran boleh berubah, tetapi pemikiran asing dari Barat tidak diberi celah sedikitpun mempengaruhi kurikulum. Kedua, tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian Islami (Syakhshiyah islamiah) dan membekalinya dengan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kehidupan. Metode pendidikan dirancang untuk merealisasikan tujuan tersebut. Setiap metode yang berorientasi bukan kepada tujuan tersebut dilarang. Ketiga, Tsaqafah Islam harus diajarkan di seluruh jenjang pendidikan. Pada tingkat perguruan tinggi diadakan berbagai jurusan ilmu-ilmu keislaman, selain jurusan kedokteran, teknik, ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya.

Demikianlah, meskipun ke depan gempuran teknologi akan terus berubah sesuai perkembangan zaman, tetapi perguruan tinggi dalam Islam tidak boleh kehilangan jati dirinya. 

Wallahu’alam


Share this article via

71 Shares

0 Comment