| 31 Views
Hanya Kepemimpinan Islam yang Mampu Membebaskan Palestina

Oleh : Dewi Sartika
Pegiat Literasi
Serangan Israel semakin beringas terhadap warga Gaza. Serangan terjadi setelah Israel mengeluarkan ancaman terhadap penduduk Gaza tentang dimulainya operasi darat di Jalur Gaza Tengah dan Selatan.
Menteri Pertahanan Israel, You Gallant, menegaskan bahwa pemerintah Israel akan segera mengeluarkan perintah evakuasi di zona konflik. “Bagi warga Gaza, ini adalah peringatan terakhir: ikuti saran AS, kembalikan para sandera, dan hancurkan Hamas. Dari sana, pilihan lain akan terbuka bagi semua orang. Mereka yang ingin pindah ke belahan dunia lain dapat pergi,” demikian pernyataan Gallant. Pernyataan ini merujuk pada komentar Presiden Trump yang mengatakan bahwa masa depan cerah menanti Gaza jika mereka memulangkan para sandera. (BeritaSatu, 20/3/2025).
Serangan Israel yang semakin brutal mengakibatkan korban jiwa berjatuhan dalam jumlah besar. Mayoritas kesehatan Palestina melaporkan 404 korban jiwa dalam sehari akibat serangan tersebut. Namun, angka yang diperbarui menyatakan bahwa korban tewas mencapai 413 orang. Lebih dari 600 orang lainnya mengalami luka-luka. (CNBCIndonesia.com, 19/3/2025).
Sungguh disayangkan, di tengah semakin brutalnya serangan Israel terhadap warga Gaza, perhatian masyarakat di negeri ini terhadap nasib warga Palestina semakin berkurang dan teralihkan. Hal ini diakibatkan oleh persoalan dalam negeri yang semakin kompleks dan mendesak. Kondisi dalam negeri yang semakin semrawut dari tahun ke tahun akhirnya menjadi fokus utama bagi masyarakat saat ini. Padahal, persoalan Palestina bukan hanya sekadar perang, namun terkait dengan persoalan ideologi yang harus ditolong dan dibela. Oleh karenanya, penting bagi kaum Muslim untuk membangun kesadaran umat sebagai solusi hakiki bagi persoalan Palestina, yakni tegaknya kepemimpinan Islam yang mampu menjamin perlindungan nyawa manusia, termasuk kaum Muslim di Palestina.
Peperangan yang terjadi di Palestina bukanlah sekadar persoalan serangan militer Israel terhadap kelompok Hamas semata, melainkan bentuk penjajahan modern. Penjajahan dalam rangka mengeruk sumber daya alam yang ada di wilayah Palestina seperti minyak dan gas alam. Sementara otak di balik serangan ini adalah Amerika yang memiliki kekuatan untuk berbuat apa saja dalam rangka memperoleh keuntungan dan memenuhi ambisinya.
Terkait dengan gencatan senjata, sebenarnya masyarakat Gaza merasa lega meski hanya untuk sementara. Mereka dapat berpuasa dan beribadah dengan tenang. Namun lagi-lagi, Israel tidak dapat dipercaya, karena meski masih dalam gencatan senjata, Israel kembali melakukan penyerangan. Hal ini menunjukkan bahwa solusi gencatan senjata sementara bukanlah solusi yang dibutuhkan oleh Palestina. Gencatan senjata bukanlah solusi hakiki atas persoalan yang terjadi di Palestina, sebab solusi itu dapat dicabut kapan saja oleh pihak Israel dan sekutunya.
Oleh karena itu, solusi hakiki yang dibutuhkan Palestina adalah hadirnya kepemimpinan Islam yang akan membebaskan masyarakat Gaza dari penderitaan yang mereka rasakan selama ini. Kepemimpinan Islam yang berasaskan akidah Islam, yakni Khilafah, akan membebaskan Palestina dengan mengerahkan pasukan untuk berjihad melawan pasukan Zionis Israel dan memberi jalan kebebasan bagi Palestina.
Dengan kesadaran umat membangun kepemimpinan Islam ini, umat Islam di seluruh dunia akan bersatu untuk mendukung perjuangan Palestina serta mewujudkan solusi jangka panjang bagi masa depan kaum Muslim di seluruh dunia.
Sementara bagi kaum Muslim di luar Palestina, terkhusus di Indonesia, tegaknya Khilafah akan menjadi perisai (pelindung) serta pengurus yang akan mengurusi seluruh urusan umat, dari urusan kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan, keamanan, serta menjamin kesejahteraan dan perlindungan terhadap jiwa dan harta. Adanya kepemimpinan Islam akan mampu mewujudkan kehidupan yang penuh dengan keberkahan.
Allah telah berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 96: "Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa kepada Allah, niscaya Kami akan melimpahkan keberkahan bagi mereka dari langit dan bumi. Akan tetapi, karena penduduk bumi itu mendustakan agama Kami, maka Kami timpakan azab kepada mereka akibat dari dosa-dosa mereka."
Sebagai seorang Muslim harus percaya bahwa kembali Daulah Khilafah adalah suatu keniscayaan. Oleh karenanya, menjadi kewajiban bagi seluruh kaum Muslim berjuang menegakkannya sebagai satu-satunya negara yang memimpin dunia, yang akan menerapkan hukum-hukum Islam dalam setiap sendi kehidupan. Sebab, syariat Islam hanya dapat diterapkan secara kaffah oleh institusi negara Khilafah.
Allah SWT berfirman: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sungguh Aku akan menjadikan di muka bumi khalifah'…" (TQS Al-Baqarah ayat 30).
Sementara untuk mewujudkan tegaknya kepemimpinan Islam tidak dapat dilakukan oleh seorang diri, tetapi dibutuhkan persatuan umat yang mau berupaya berjuang bahu-membahu mewujudkan mahkota kewajiban tersebut, yakni adanya jamaah dakwah ideologis yang akan mengarahkan umat manusia untuk berjuang menyebarkan dan mendakwahkan Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Wallahu a'lam bishawab.